ChanelMuslim.com – Kenali stres dan coping stress yang tepat agar terhindar dari depresi. Stres adalah respons emosional seseorang yang disebabkan masalah eksternal atau ketika menghadapi berbagai persoalan kehidupan.
Ketua Hikari Parenting School Hifizah Nur, S.Psi., M.Ed. mengatakan bahwa eustress atau stres yang normal itu dibutuhkan bagi setiap orang tapi jika berkepanjangan akan menjadi gangguan mental.
Ada dua kondisi yang dilakukan seseorang dalam menghadapi tekanan, yaitu Hyperstress dan Hypostress.
“Hyperstress yaitu tekanan yang melebihi batas kemampuan seseorang tersebut untuk dihadapi. Sebaliknya, Hypostress terjadi saat seseorang bosan dan tidak mendapat tantangan yang di bawah ambang kemampuannya,” kata Hifizah Nur atau yang akrab disapa Fifi, Sabtu (9/10).
Fifi menuturkan, beberapa sumber stress yang dihadapi manusia antara lain: Life events – peristiwa kehidupan
Kematian pasangan, perceraian, kehilangan anggota keluarga, terpenjara, masalah keuangan, pertengkaran dalam keluarga, tunawisma, penggangguran, ada anggota keluarga yang mencoba bunuh diri, atau ada anggota keluarga yang menderita sakit keras.
“Ketegangan kronis atau chronic strains sering dialami oleh individu antara lain karena tuntutan pekerjaan, kurangnya pengendalian atas pekerjaan, tuntutan dari rumah, dan kurangnya pengendalian atas rumah,” tambah Fifi.
Sementara itu, pemicu stress juga kadang kala berasal dari Daily hassles atau permasalahan sehari-hari, misalnya: kemacetan lalu lintas, berkomunikasi dengan orang lain, dan berargumentasi dengan orang lain.
Fifi mengutip Manajemen Stres dari Schafer (2000: 18) yaitu usaha mengontrol dan mengatur stress yang bertujuan untuk mengenali penyebab stress, mengetahui teknik-teknik mengelola stres.
Coping Stress: Taylor (2012) mendefinisikan coping sebagai pikiran dan perilaku yang digunakan untuk mengelola tuntutan internal dan eksternal dari situasi yang menekan.
Baca Juga: Katakan No Stress saat UTS
Kenali Stres dan Coping Stress yang Tepat agar Terhindar dari Depresi
Coping Stress terbagi menjadi dua cara, yaitu sebagai berikut.
Problem Focused Coping
Planful problem solving: upaya yang berfokus pada masalah untuk mengubah situasi, dan pendekatan analitik untuk memecahkan masalah.
Confrontative coping: yang menggambarkan upaya agresif untuk mengubah situasi dan menunjukkan beberapa tingkat permusuhan dan mengambil risiko.
Seeking social support: upaya untuk mencari dukungan informasi, dukungan nyata, dan dukungan emosional
Emotional Focused Coping
Distancing: upaya kognitif untuk melepaskan diri sendiri dan untuk meminimalkan signifikansi situasi
Escape and avoidance: upaya untuk melarikan diri atau menghindari masalah
Self-control: upaya untuk mengatur perasaan dan tindakan seseorang
Accepting responsibility: individu mengakui satu perannya sendiri dalam masalah dan mencoba untuk menempatkan dirinya dengan cara yang benar,
Positive reappraisal: upaya untuk menciptakan makna positif dengan berfokus pada pertumbuhan pribadi.