ChanelMuslim.com – Konsep ekonomi sirkular atau ekonomi berkelanjutan memiliki dampak yang besar terhadap aksi iklim. Cara yang bisa dilakukan agar hasilnya maksimal adalah dengan mengurangi insenerasi atau pembakaran sampah.
Baca Juga: European Union Ambassador Talk Bahas Perubahan Iklim
Dampak Ekonomi Sirkular terhadap Aksi Iklim
Selain itu, kita bisa berkontribusi pada energi terbarukan, dengan produksi bio gas dan bio fuel.
Hal tersebut disampaikan oleh GIZ-Germany, Johannes Paul dalam acara webinar Pekan Diplomasi Iklim Uni Eropa 2021 hadir dengan tema “Circular economy & Its Role for Climate Action” Selasa, (12/10/21).
Ia juga menjelaskan bahwa bisa membantu melakukan composting (pengomposan), untuk mengurangi produksi karbon, mengurangi penggunaan pupuk kimia dan juga menggunakan sampah organik untuk peternakan.
Sementara itu, senada dengan Johannes, SWITCH Asia SCP Facility, Loraine Gatlabayan menyatakan bahwa salah satu elemen kunci untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah bertransisi menuju produksi dan konsumsi berkelanjutan atau SCP.
Artinya adalah bagaimana memenuhi kebutuhan semua pihak, dengan lebih sedikit sumber daya, lebih sedikit sampah dan polusi.
SCP sangat terkait dengan bagaimana menggunakan sumber daya rendah karbon, untuk menciptakan ekonomi sirkular.
Baca Juga: Pekan Diplomasi Iklim Uni Eropa 2020 Dimulai
Siap Membantu Pengelolaan Sampah
Dalam merespons hal ini, Indonesia Diet Plastic Bag Movement, Rahyang Nusantara menjelaskan bahwa siap membantu mereka mengelola plastik karena sebagian besar plastik sekali pakai tidak dapat didaur ulang.
Selain itu, tidak ada fasilitas yang tersedia di setiap kota di Indonesia untuk mengumpulkan plastik sekali pakai dan juga produsennya dalam jumlah yang sangat rendah.
IVL Swedish Environment Institute, Mathias Gustavsson menyatakan bahwa pelarangan plastik sekali pakai, itu baik. Hal tersebut adalah instrumen yang sangat kuat bagi pemerintah untuk memulai agar benar-benar bisa membuat perubahan besar.
Terakhir, kita bisa mengambil salah satu contohnya adalah Filipina. Wala Usik Project, Dave Albao menjelaskan bahwa Filipina melokalkan kerangka pemikiran desain untuk mengidentifikasi perusahaan rintisan yang mendesain ulang produk secara sirkuler menggunakan bahan seperti daun pisang.
Sesi terakhir dari rangkaian webinar dalam Pekan Diplomasi Iklim Uni Eropa 2021 hadir dengan tema “Circular economy & Its Role for Climate Action” (12/10/21). Acara ini bertujuan untuk membahas betapa pentingnya suatu sirkular ekonomi terhadap sistem ekonomi di seluruh dunia. [Cms]