Chanelmuslim.com – Persaudaraan dalam Islam membuat seluruh orang memiliki kedudukan yang sama. Sejak Rasulullah membawa Islam dan mengeluarkan masyarakat Arab dari kejahiliyahan, tidak ada lagi kasta dan golongan yang membedakan manusia.
Perbedaan manusia adalah pada ketakwaannya terhadap Allah swt. Keimanan Salim Maula saat itu sudah mencapai puncaknya. la telah menempuh jalan menuju Allah dengan keshalihan dan ketakwaannya. Dengan begitu, silsilah keturunan dan kedudukan dimasyarakat sudah tidak masalah lagi, karena ketakwaan dan keikhlasannya telah mengangkatnya kekedudukan tertinggi ditengah-tengah masyarakat yang baru dibangun oleh Islam dengan fondasi baru yang adil dan mulia.
Fondasi itu terangkum dalam firman Allah berikut.
Sesungguhnya, yang paling mulia di antara kalian adalah yang paling bertakwa di antara kalian. “(al-Hujurat: 13)
Baca Juga: Persaudaraan karena Aqidah Tertinggi di Atas Persaudaraan Lainnya
Persaudaraan dalam Islam Membuat Salim Maula Memiliki Kedudukan Terhormat
Juga terangkum dalam hadits berikut.
“Tidak ada keutamaan bagi seorang Arab terhadap orang lain, selain orang Arab, kecuali karena ketakwaannya. Dan tidak ada keutamaan bagi seorang kulit putih terhadap seorang kulit hitam kecuali karena ketakwaannya.”
Dimasyarakat baru yang bersih ini, Abu Hudzaifah mendapatkan kemuliaan jika menjadi wali bagi seseorang yang dulunya menjadi budak belian. Bahkan, keluarganya juga mendapatkan kemuliaan jika menikahkan Salim dengan keponakannya yang bernama Fatimah binti Walid bin Utbah.
Di tengah-tengah masyarakat baru dan bersih yang menghancurkan sistem kasta yang aniaya dan diskriminasi yang tidak adil, Salim selalu berada di barisan terdepan disebabkan kejujuran, keimanan dan jasa baiknya.
Benar, dialah yang menjadi imam shalat jamaah bagi kaum Mühajirin” selama mereka shalat di masjid Quba’.
la menjadi rujukan bagi mereka yang ingin mempelajari Alquran, hingga Rasulullah menyuruh kaum muslimin belajar darinya. la juga memiliki banyak kebaikan dan kelebihan hingga Rasulullah pernah bersabda kepadanya, “Segala puji bagi Allah yang menjadikan dalam umatku, orang sepertimu.” Bahkan rekan-rekannya saat itu menyebutnya Salim “orang shalih”.
Riwayat hidup Salim seperti riwayat hidup Bilal dan puluhan budak belian serta fakir miskin yang dibebaskan oleh Islam dari belenggu perbudakan dan kelemahan, lalu Islam menjadikan mereka dalam masyarakat madani sebagai para pemimpin.
Beginilah tatanan masyarakat dalam Islam yang Rasulullah bentuk dan wariskan pada para sahabat, seharusnya persaudaraan dan kedudukan tatanan masyarakat seperti ini juga yang diadopsi oleh setiap kaum muslim.[]
Sumber : Biografi 60 Sahabat Nabi, Penerbit Al Ithishom