• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Senin, 8 September, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Fokus

Ini Kekhawatiran Orang Tua dengan PTM

September 10, 2021
in Fokus
Ini Kekhawatiran Orang Tua dengan PTM

Sejumlah siswa saat mengikuti pembelajaran tatap muka di SDN 06 Pekayon Jaya, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 3 Agustus 2020. Pemerintah setempat telah memberi izin beberapa sekolah percontohan untuk melakukan uji coba pembelajaran tatap muka, siswa yang datang hanya yang diberikan izin oleh wali murid.--Foto: Imam Husein/Jawa Pos

85
SHARES
652
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com- Uji coba atau pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas sudah dimulai sejak pekan lalu. Sebagian wilayah Jabodetabek merupakan daerah yang terlebih dahulu melakukan uji coba PTM itu. Tapi, para orang tua belum sepenuhnya setuju.

Uji coba PTM di Jakarta dan sekitarnya boleh dibilang berhasil. Hal ini ditandai dengan antusiasme orang tua dan siswa, guru, dan petugas sekolah. Orang tua banyak mengizinkan, siswa datang dengan mematuhi prokes, serta guru dan petugas sekolah begitu bersemangat melayani dan mengawasi siswa.

Namun begitu, suara-suara khawatir dari orang masih terdengar nyaring di dunia online dan offline. Mereka bukan tidak mendukung anak-anak kembali ke sekolah. Tapi, hanya belum yakin apakah PTM memang tidak akan menjadi sumber penularan baru.

Satu, Khawatir dengan Kerentanan Usia TK dan SD

Usia TK dan SD merupakan usia dalam kelompok siswa 12 tahun ke bawah. Usia ini memang yang paling antusias menyambut PTM. Bisa sekolah lagi, bisa bertemu bapak dan ibu guru lagi. Dan, bisa berjumpa dengan teman-teman lagi.

Bagi anak-anak usia ini, pembelajaran jarak jauh via online atau PJJ terasa seperti siksaan. Karena usia ini memang sejak awal didesain untuk tidak boleh akrab dengan ponsel atau gadjet. Alih-alih sekolah online, justru ayah, ibu, atau kakak mereka yang lebih sering aktif mengikuti PJJ.

Sehingga, tidak heran jika sejumlah pejabat bahkan berharap anak-anak usia inilah yang lebih dulu diprioritaskan untuk mengikuti PTM.

Namun begitu, masalahnya tidak sesederhana yang dibayangkan. Jika vaksinasi sudah sedemikian gencar di Jakarta dan kota-kota lainnya, anak-anak usia ini justru belum tersentuh. Hal ini karena para ahli masih belum mendapat gambaran efek dari vaksin covid untuk usia ini.

Di sinilah kontrasnya. Di satu sisi, siswa kelompok usia ini lebih urgen untuk diprioritaskan mengikuti PTM, tapi di sisi lain, benteng pertahanan mereka masih kosong.

Bagaimana jika yang dikhawatirkan itu memang terjadi, yaitu klaster sekolah. Tentu, dampaknya akan lebih berat daripada siswa dengan kelompok usia 13 tahun ke atas yang sudah mengikuti vaksinasi.

Dua, siswa usia ini belum memahami bahaya covid. Mereka mungkin belum memahami apa itu virus, bagaimana pencegahannya.

Mereka pun belum memahami kenapa harus mengenakan masker, apa fungsi masker, kenapa harus jaga jarak, tidak berkerumun, dan sebagainya.

Yang mereka tahu karena semua itu diwajibkan oleh orang tua dan guru. Jadi, selama ada pengawasan dari orang tua dan guru, prokes akan mereka terapkan. Tapi jika pengawasan itu melemah, prokes pun akan berlalu begitu saja.

Bahkan boleh jadi, karena senangnya mengenakan masker bersama teman-teman, anak-anak dengan senang hati saling bertukar masker antar teman.

Begitu pun dengan bersalaman. Anak-anak usia ini memang didoktrin untuk mencium tangan bapak dan ibu guru. Jadi, tidak tertutup kemungkinan jika bapak dan ibu guru lupa, anak-anak akan tetap mencium tangan mereka.

Tiga, tentang bermain dan jajan. Anak-anak usia SD ke bawah memang masih dalam dua dunia itu: bermain dan jajan. Tanpa dua hal ini, sekolah bagi mereka menjadi tidak penting.

Sementara itu, justru dua hal ini yang tergolong rawan terjadinya penularan covid. Ketika bermain mereka tak akan ada jarak, karena memang begitulah anak-anak. Dan ketika jajan, mereka akan melupakan prokes sama sekali.

Mungkin saja sekolah dan guru bisa mengawasi penuh di masa awal-awal PTM. Tapi, bagaimana jika keadaan sudah seperti normal. Mungkin juga itu tidak dilakukan di sekolah. Tapi ketika di luar atau saat berangkat dan pulang sekolah, anak-anak akan larut dengan dunianya. [Mh]

 

 

Tags: Maju Mundur Sekolah Tatap Muka Usia Dini
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Culik Anak Buat Ditukar dengan Beras

Next Post

PPKM Level 3 Diperpanjang, Ancol-TMII Uji Coba Buka sampai 21.00 WIB

Next Post
PPKM Level 3 Diperpanjang, Ancol-TMII Uji Coba Buka sampai 21.00 WIB

PPKM Level 3 Diperpanjang, Ancol-TMII Uji Coba Buka sampai 21.00 WIB

Kalkulator BMI untuk Ukur Berat Badan Ideal

Kalkulator BMI untuk Ukur Berat Badan Ideal

ingin jalan

Ingin Jalan-Jalan

  • Bun, Yuk Kenali Gangguan Pencernaan pada 1.000 Hari Pertama Bayi

    124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7336 shares
    Share 2934 Tweet 1834
  • Perdana dalam Sejarah, Indonesia Jadi Tuan Rumah World Muslim Scout Jamboree 2025

    82 shares
    Share 33 Tweet 21
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    2976 shares
    Share 1190 Tweet 744
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1340 shares
    Share 536 Tweet 335
  • Mempelai Pria Menggunakan Nama Ayah Sambung, Sahkah Pernikahannya

    732 shares
    Share 293 Tweet 183
  • Cara Membangunkan Anak yang Sulit Dibangunkan saat Tidur

    105 shares
    Share 42 Tweet 26
  • Refleksi Tujuh Kebiasaan Efektif

    106 shares
    Share 42 Tweet 27
  • Anak Merasa Sudah Berbakti Tapi Orang Tua Tak Menanggapi

    224 shares
    Share 90 Tweet 56
  • Detik Terakhir Kehidupan Rasulullah, Kalimat Ummati Ummati Ummati Terucap

    492 shares
    Share 197 Tweet 123
  • Kebakaran di Fatmawati Hanguskan Sejumlah Ruko pada Minggu (7/9/2025) Malam

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga