TERKUTUKNYA orang yang suka mengadu domba dan memecah belah. Dan seburuk-buruk hamba Allah ialah orang-orang yang suka mengadu domba yang suka memecah belah antara orang-orang yang saling mengasihi, orang yang aniaya, yang suka mencari-cari keburukan orang yang tidak bersalah.
Oleh: Ustaz Rikza Maulan, Lc., M.Ag
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ غَنْمٍ يَبْلُغُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خِيَارُ عِبَادِ اللَّهِ الَّذِينَ إِذَا رُءُوا ذُكِرَ اللَّهُ وَشِرَارُ عِبَادِ اللَّهِ الْمَشَّاءُونَ بِالنَّمِيمَةِ الْمُفَرِّقُونَ بَيْنَ الْأَحِبَّةِ الْبَاغُونَ الْبُرَآءَ الْعَنَتَ (رواه احمد)
Dari Abdurrahman bin Ghanam radhiyallahu anhu, dan sampai kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda “Sebaik-baik hamba Allah ialah hamba-hamba yang apabila mereka dilihat, maka orang-orang (yang melihatnya) akan (berdzikir) mengingat Allah Subhanahu wa taala.
Dan seburuk-buruk hamba Allah ialah orang-orang yang suka mengadu domba yang suka memecah belah antara orang-orang yang saling mengasihi, orang yang aniaya, yang suka mencari-cari keburukan orang yang tidak bersalah.” (HR. Ahmad)
Baca Juga: Cara agar Terhindar dari Siksa Kubur
Takhrij Hadits
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hambali dalam Musnadnya, dalam Hadits Abdirrahman bin Ghanam Al-Asy’ary, hadits no 17312.
Hikmah Hadits tentang Orang yang Suka Mengadu Domba
Hamba yang Memiliki Pancaran Keimanan
Hamba-hamba Allah Subhanahu wa taala terbaik adalah mereka-mereka yang apabila kita bertemu dan melihat wajah mereka, maka akan menjadikan kita berdzikir ingat kepada Allah Subhanahu wa taala, lantaran pancaran keimanan dan keikhlasan yang membuncah dari dalam hati dan diri mereka.
Maka tidak jarang, nasihatnya akan membuat hati menjadi lunak, membuat mata menjadi basah, dan membuat jiwa menjadi semakin semangat untuk beramal shaleh.
Membayangkan wajah mereka saja bahkan akan menambah semangat untuk beramal shaleh.
Imam Hasan Al-Bashri, dahulu digambarkan demikian.
Apabila ada seseorang yang memiliki banyak masalah dan menginginkan nasihat dari Imam Hasan Al-Bashri, maka baru bertemu dan menatap wajah beliau saja sudah meneduhkan hati, dan membuat lisan menjadi termotivasi berdzikir menyebut nama Allah Subhanahu wa taala, sehingga seolah segala problematika yang akan disampaikan kepada beliau telah berguguran dari hati. Masya Allah.
Baca Juga: 8 Cara Menyelamatkan Akhlak Anak Remaja
Manusia yang Memiliki Perangai Buruk
Sebaliknya, seburuk-buruk manusia ternyata adalah manusia yang memilik perangai buruk, sebagaimana digambarkan dalam hadits di atas, yaitu sebagai berikut.
a)
( المشاؤون بالنميمة المفرقون بين الأحبة )
“Orang yang suka mengadu domba, yang suka memecah belah di antara orang-orang yang saling mengasihi.”
b)
( الباغون البرآء العنت )
“Orang yang aniaya, suka mencari-cari keburukan orang lain yang tidak bersalah.”
Namimah adalah Dosa Besar
Bahwa orang yang melakukan praktik mengadu domba (namimah) seperti ini, maka kelak ia akan mendapatkan dosa besar, di antaranya adalah sebagai berikut.
a). Akan dimasukkan oleh Allah Subhanahu wa taala ke dalam golongan seburuk-buruknya manusia (syirarun nas) sebagaimana dijelaskan dalam hadits di atas.
b). Tidak akan pernah masuk surga. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Shallallahu alaihi wa sallam;
عَنْ حُذَيْفَةَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ نَمَّامٌ (رواه مسلم)
Dari Hudzaifah radhiyallahu anhu berkata, “Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba.” (HR. Muslim, no 151)
c). Mendapatkan azab di dalam kubur. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut ;
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَرَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى قَبْرَيْنِ فَقَالَ أَمَا إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ وَأَمَّا الْآخَرُ فَكَانَ لَا يَسْتَتِرُ مِنْ بَوْلِهِ…(رواه مسلم)
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melewati dua kuburan, beliau lalu bersabda:
“Ketahuilah, sesungguhnya dua mayat ini sedang disiksa. Dan mereka berdua disiksa bukan karena melakukan dosa besar. Salah seorang di antara mereka disiksa karena suka mengadu-domba sedangkan yang lainnya disiksa karena tidak memasang satir saat kencing…” (HR. Muslim, no 439)
d) Allah Subhanahu wa taala akan menghempaskannya ke dalam api neraka. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits:
عن أبي ذر الغفاري : مَنْ أَشَاعَ عَلَى مُسْلِمٍ كَلِمَةً يُشِيْنُهُ بِهَا بِغَيْرِ حَقٍّ، شَانَهُ اللهُ بِهَا فِي النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ. (رواه البيهقي)
Dari Abi Dzar radhiyallahu anhu “Barangsiapa menyiarkan berita buruk seorang Muslim untuk memburukkannya dengan berita itu secara tidak haq, maka dengan itu Allah akan memburukkannya di dalam api Neraka pada hari Kiamat.” (HR. Al-Baihaqi)
4. Maka terhadap orang yang seperti ini, Allah Subhanahu wa taala memerintahkan kita agar hati-hati, agar jauhi dan jangan sekali-kali mengikutinya. Allah Subhanahu wa taala berfirman:
(وَلَا تُطِعۡ كُلَّ حَلَّافࣲ مَّهِینٍ, هَمَّازࣲ مَّشَّاۤءِۭ بِنَمِیمࣲ, مَّنَّاعࣲ لِّلۡخَیۡرِ مُعۡتَدٍ أَثِیم)
“Dan janganlah engkau patuhi setiap orang yang suka bersumpah dan suka menghina, Suka mencela, yang kian kemari menyebarkan fitnah, Yang merintangi segala yang baik, yang melampaui batas dan banyak dosa.” (QS. Al-Qalam 10 – 12)
5. Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa taala hindarkan kita semua dari keburukan dan kebusukan orang-orang seperti ini, yang selalu berjalan di tengah-tengah manusia, di antara anak bangsa dan negara untuk memecah belah, mengadu domba, membuat kekacauan, menebar fitnah, demi ambisinya semata.
Wallahu a’lam.[ind]