ChanelMuslim.com – Childfree atau tidak ingin memiliki anak setelah menikah menjadi viral beberapa waktu lalu di media sosial. Psikolog Hayati Rahmah dan Ustaz Farid Nu’man Hasan menanggapi hal tersebut.
Psikolog Hayati Rahmah berpendapat bahwa persoalan childfree tidak dapat dibahas dari sisi psikologi saja.
“Child free itu tidak bisa dibahas dari sisi psikologi saja. Ada konteks budaya, agama, dan juga pola asuh yang melatarbelakanginya,” ujar Rahmah.
Oleh karena itu, masalah ini tidak perlu ditanggapi secara reaktif karena isu childfree tersebut erat dengan isu-isu liberal dan feminisme.
“Menurutku, tidak perlu semua hal menjadi reaktif. Child free itu mungkin lebih banyak beredar di kalangan dewasa muda, terutama yang mungkin selama ini sudah erat dengan isu-isu liberal, feminis dan lain-lain,” kata Rahmah yang juga menjadi Psikolog di Sahabatku App, Sabtu (28/8).
Di lingkungan muslim, isu child free ini bukan sesuatu yang perlu dibahas. Alasannya karena pada umumnya, keluarga atau pasangan muslim memahami tujuan pernikahan salah satunya adalah membentuk regenerasi melalui keturunan.
“Jika lingkaran di sekitar kita bukan orang-orang yang mendukung child free sepertinya tidak perlu dibahas.
Kecuali dalam komunitas yang lebih heterogen, mungkin perlu diedukasi atau diskusi mengenai bahaya pemikiran childfree,” tambah Rahmah kepada ChanelMuslim.com.
Baca Juga: Persimpangan Fitrah yang Bernama Ibu dan Dengungan Childfree (2)
Childfree Menurut Psikolog dan Ustaz
Di sisi lain, Ustaz Farid Nu’man Hasan menanggapi masalah Childfree ini tidak cukup dibahas dari sisi hukum.
“Sebab kalau dari sisi hukum saja tetap kita dapati hukum punya anak bagi yang sudah nikah itu memang anjuran dan mustahab, tidak sampai fardhu,” jelas Ustaz Farid.
Ustaz Farid mengajak pembaca untuk lebih mencermati apakah isu child free ini merupakan isu yang dihembuskan oleh kalangan feminisme liberal.
“Kita lebih melihat apakah ini masih satu tarikan nafas dengan manuver kaum fenimis liberal yang merasuk ke pasangan muda,” tambah Ustaz Farid.
Bahaya isu childfree adalah penyimpangan dari sisi naluriah dan kewajaran mengenai tujuan pernikahan.
“Sisi naluriah dan kewajaran orang nikah ingin punya anak, dan apa yang disebut “keluarga inti” yaitu adanya ayah ibu anak ingin dirusak. Jika mereka anggap punya anak tidak jamin bahagia, maka tidak punya anak pun apakah jamin pasti bahagia?” tandas Ustaz Farid Nu’man yang juga pengasuh Rubrik Konsultasi Syariah di ChanelMuslim.com.[ind]