TAHUKAH Anda, nilai seorang manusia itu ternyata ditentukan di bagian akhir.
Ditulis oleh Ustaz Cahyadi Takariawan bahwa sejahat apapun, seburuk apapun dirimu di masa lalu, yang akan menentukan nilaimu adalah kondisi di bagian akhir kehidupanmu.
Az-Zarqani dalam Syarh Al-Muwatha’ menyatakan bahwa amalan akhir manusia menjadi penentu dan atas amalan itulah akan dibalas.
Siapapun yang banyak berbuat jahat kemudian hijrah menjadi banyak berbuat baik, ia dinilai sebagai orang yang bertaubat dan berbuat baik.
Sebaliknya, siapapun yang baik namun berubah menjadi jahat sampai akhir hayatnya, ia dinilai sebagai jahat.
Terkadang kita kagum dengan orang-orang yang memiliki amal demikian hebat dan istimewa di mata manusia.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Padahal kita tidak mengetahui kondisi hatinya dan kondisi akhirnya.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Janganlah kalian terkagum dengan amalan seseorang sampai kalian melihat amalan akhir hayatnya. Karena mungkin saja seseorang beramal pada suatu waktu dengan amalan yang shalih, yang seandainya ia mati, maka ia akan masuk surga. Akan tetapi, ia berubah dan mengamalkan perbuatan jelek.”
“Mungkin saja seseorang beramal pada suatu waktu dengan suatu amalan jelek, yang seandainya ia mati, maka akan masuk neraka. Akan tetapi, ia berubah dan beramal dengan amalan saleh. Oleh karenanya, apabila Allah menginginkan satu kebaikan kepada seorang hamba, Allah akan menunjukinya sebelum ia meninggal.”
Nilai Manusia Ditentukan di Bagian Akhir
Baca juga: Nilai sebagai Manusia
Para sahabat bertanya, “Apa maksud menunjuki sebelum meninggal?”
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, “Yaitu memberikan ia taufik untuk beramal shalih dan mati dalam keadaan seperti itu.” (HR. Ahmad dan Ibnu Abi ‘Ashim).
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya di antara kamu ada orang yang melakukan perbuatan ahli surga sehingga jarak antara dirinya dengan surga hanya tinggal sehasta, akan tetapi catatan mendahuluinya, akhirnya dia melakukan perbuatan ahli neraka, ia pun masuk ke neraka.”
“Sesungguhnya di antara kamu ada orang yang melakukan perbuatan ahli neraka sehingga jarak antara dirinya dengan neraka hanya tinggal sehasta, akan tetapi catatan mendahuluinya, akhirnya dia melakukan perbuatan ahli surga, ia pun masuk ke surga” (HR. Bukhari dan Muslim).[Sdz]