TAHUKAH kamu, cacat lahir atresia esofagus pada bayi ternyata ada 5 tipe. Atresia esofagus merupakan cacat lahir yaitu bagian esofagus bayi (saluran yang menghubungkan mulut dan lambung) tidak berkembang dengan baik.
Pada bayi dengan kondisi cacat lahir ini, esofagus memiliki dua bagian terpisah, yakni kerongkongan atas dan bawah, yang tidak saling terhubung.
Akibatnya, bayi menjadi kesulitan menelan makanan dari mulut ke perut, dan terkadang kesulitan bernapas.
Atresia esofagus seringkali terjadi dengan fistula trakeoesofagus, cacat lahir yaitu bagian esofagus terhubung ke trakea atau tenggorokan.
Baca Juga: Lembaga Sosial Solopeduli Bantu Penderita Atresia Bilier di Karanganyar
Penyebab Cacat Lahir Atresia Esofagus Pada Bayi
Salah satu kondisi penyebab bayi sulit menyusu ini diduga disebabkan oleh masalah perkembangan esofagus saat bayi masih berada di dalam rahim, meskipun belum dapat dipastikan secara jelas mengapa kondisi cacat lahir ini terjadi.
Kondisi ini lebih sering terjadi pada bayi yang lahir dari ibu dengan terlalu banyak cairan ketuban saat masa kehamilan (polihidramnion).
Selain itu, kondisi ini juga lebih umum terjadi pada bayi yang memiliki masalah pada perkembangan ginjal, jantung, dan tulang belakang.
Baca Juga: LAZ Al Azhar Bantu Ringankan Pengobatan Bayi Penderita Atresia Esofagus di Depok
Jenis atau Tipe Atresia Esofagus pada Bayi
Ada 5 tipe atresia esofagus, yakni tipe A, tipe B, tipe C, tipe D, dan tipe H. Penjelasan lebih lanjut mengenai masing-masing tipe tersebut dapat Bunda temukan berikut ini.
Tipe A (7,7%): yaitu kedua bagian esofagus berakhir di rongga perut. Bagian esofagus tersebut tidak melekat pada trakea.
Tipe B (0,8%): Atresia esofagus dengan fistula trakeoesofagus yaitu bagian atas esofagus membentuk fistula ke trakea. Bagian esofagus bawah berakhir di rongga perut. Tipe ini merupakan kondisi yang sangat langka.
Tipe C (86,5%): Atresia esofagus dengan fistula trakeoesofagus, yaitu bagian atas esofagus berakhir di rongga perut (EA) dan bagian bawah esofagus melekat pada trakea (TEF).
Tipe D (0,7%): Atresia esofagus dengan fistula trakeoesofagus, yaitu kedua bagian esofagus melekat pada trakea. Tipe ini merupakan kondisi yang paling langka dari EA/TEF.
Tipe H (4,2%): Fistula trakeoesofagus yaitu tidak ada atresia esofagus karena esofagus langsung menuju ke lambung. Fistula berada di antara esofagus dan trakea.
Baca Juga: Mengenal Atresia Esofagus, Kelainan Kerongkongan pada Bayi
Pengobatan Atresia Esofagus pada Bayi
Mengingat kondisi ini menyebabkan bayi sulit menyusu, tentunya perlu diambil tindakan pengobatan yang tepat. Adapun pengobatan untuk kondisi cacat lahir ini adalah melalui tindakan operasi.
Setelah diagnosis dibuat, tindakan operasi diperlukan dengan tujuan menghubungkan kembali kedua ujung esofagus sehingga bayi dapat bernapas dan menelan makanan dengan normal.
Prosedur pembedahan ganda atau pemberian obat-obatan mungkin diperlukan, terutama jika esofagus yang diperbaiki menjadi terlalu sempit untuk dilalui makanan.
Selain itu, prosedur di atas juga bisa dilakukan jika kerongkongan tidak bekerja cukup baik untuk memindahkan makanan ke dalam perut, atau jika makanan yang dicerna di dalam perut terus menerus bergerak kembali ke esofagus.
Nah, Sahabat Muslim, itulah penjelasan singkat mengenai 5 tipe atresia esofagus, termasuk penyebab dan tindakan pengobatannya.
Jika Bunda mencurigai ada gejala sulit menelan ASI pada bayi, segera konsultasikan dengan dokter untuk menerima pemeriksaan lebih lanjut ya.[ind/orami]