ChanelMuslim.com – STIBA Makassar membuka Program Kaderisasi Ulama (PKU) menyusul kabar meninggalnya ulama dan pegiat dakwah yang nyaris terdengar setiap hari. Akhir-akhir ini, ucapan dan stiker belasungkawa terlihat lebih sering wara-wiri di beranda medsos kita. Perasaan sedih bercampur khawatir berkecamuk.
Apa jadinya bangsa ini bila jumlah ulama dan dainya—yang sebelumnya memang sudah sedikit—terus berkurang? Orang-orang yang tidak memiliki kapasitas keilmuan yang memadailah yang akan diangkat menggantikan mereka.
Langkanya ulama merupakan salah satu fenomena akhir zaman yang disebutkan dalam hadis-hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Mau tidak mau hal itu pasti terjadi. Tapi tidak berarti umat Islam hanya berpangku tangan tanpa berusaha melahirkan kembali para ulama rabbani.
Pertimbangan inilah yang mendasari Ketua Umum Wahdah Islamiyah Ustaz Dr. K.H. Muhammad Zaitun Rasmin, M.A. menginisiasi diprogramkannya kaderisasi ulama. Dalam beberapa kesempatan gagasan tersebut dikemukakannya dan diamini oleh para ustaz senior di Wahdah Islamiyah.
Dalam kesempatan tersebut juga disepakati bahwa Program Kaderisasi Ulama (PKU) ini akan berada di bawah koordinasi STIBA Makassar. Alasannya karena STIBA telah pernah memiliki program pendidikan PKU, kendati saat ini sudah tidak berjalan.
Sebagai tindak lanjut, Tim Kurikulum pun dibentuk untuk menyeriusi ide ini. Ustaz Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A., Ph.D. ditunjuk sebagai koordinator tim. Di antara asatidz yang terlibat dalam tim ini adalah Ustaz Muh. Ihsan Zainuddin, Lc., M.A., Ph.D., Ustaz Saiful Yusuf, Lc., M.A., dan Ustaz Ilham Jaya, Lc., M.A. (Fikih), Ustaz Shalahuddin Guntung, Lc., M.A. dan Ustaz Ridwan Hamidi, Lc., M.A. (Akidah), Ustaz Harman Tajang, Lc., M.H.I. dan Ustaz Muh. Basran, Lc., M.A. (Tafsir), Ustaz Maulana Laeda, Lc., M.A. dan Ustaz Aswanto, Lc., M.A. (Hadis), dan Ustaz Dr. Rustam Kolli, M.A. (Bahasa Arab).
Ulama yang ingin dilahirkan dari PKU adalah ulama dalam makna sebenarnya, yaitu yang bisa memadukan kekuatan hafalan dan pemahaman. Persyaratan untuk menjadi peserta didik dalam program ini juga cukup berat. Di samping harus lulusan S1 dan mahir berbahasa Arab baik lisan maupun tulisan, calon peserta didik juga harus hafiz Al-Qur’an 30 juz.
Menurut Ustaz Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A., Ph.D., tenaga pengajar PKU diupayakan sedapat mungkin adalah masyaikh dari Timur Tengah. Kalaupun ada dari asatidzah Wahdah maka dari asatidzah senior.
“Ini untuk tenaga pengajar. Adapun tentang masalah fasilitas, Ustaz Zaitun menyatakan kesanggupannya untuk menggratiskan semua biaya. Bahkan kalau ada yang telah berkeluarga kita akan berikan mukafaah (uang jajan),” terang Ustaz Yusran.
Baca Juga: Ribuan Calon Mahasiswa Mendaftar di STIBA Makassar
STIBA Makassar Buka Program Kaderisasi Ulama
Mahasiswa PKU juga disiapkan beasiswa S2, sehingga diharapkan setelah menyelesaikan pendidikan di PKU, peserta didik tersebut juga telah mengantongi ijazah S2 dari perguruan tinggi lain.
Untuk angkatan pertama, peserta didik yang akan diterima di PKU ini hanya 10 orang ikhwan saja.
Saat ini, tim tengah mematangkan persiapan program ini dengan terus melakukan konsolidasi dengan pihak-pihak terkait.
Ustaz Dr. Ahmad Hanafi, Lc., M.A. mengatakan bahwa Program Kaderisasi Ulama merupakan salah satu program yang sudah pernah dilaksanakan di STIBA Makassar, meskipun dengan segala keterbatasan. Oleh karena itu, ke depan insyaallah program ini akan mendapat perhatian penuh.
“Mudah-mudahan kita bisa melaksanakannya karena ini merupakan program strategis. Melalui PKU ini, kita berharap bisa melahirkan kader-kader penuntut ilmu yang memiliki kapasitas ilmu syar’i yang mendalam,” ujar Ustaz Ahmad selaku Ketua STIBA Makassar yang akan menaungi program ini.
PKU menurut Ustaz Ahmad adalah langkah pertama untuk mewujudkan cita-cita dalam melahirkan generasi ulama Rabbani.
“Kita mohon dukungan dari semua pihak yang memiliki kepedulian terhadap ilmu dan perkembangan ilmu syar’i di Indonesia untuk bersama-sama mendukung program kaderisasi ulama STIBA Makassar ini,” pungkasnya.
Pendaftaran telah dibuka sejak tanggal 2 Juli 2021 dan akan berakhir tanggal 31 Juli 2021. Ujian seleksi dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, 2—4 Agustus 2021. Peserta yang dinyatakan lulus akan diumumkan pada tanggal 6 Agustus 2021. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi CP. An. Ust. Siddiq Abdillah, Lc., M.A. (085340780372).[ind]