ChanelMuslim.com – Hathib bin Abi Balta’ah pernah hampir berkhianat kepada Rasulullah dengan membocorkan rencana Rasulullah kepada Quraisy. Namun, Rasulullah mengetahui hal tersebut dan segera memerintahkan sahabat mencegah Hathib melakukan pengkhianatan.
Baca Juga: Kisah Ali bin Abi Thalib Berjalan di Belakang Lansia Nasrani
Hathib bin Abi Balta’ah Menulis Surat untuk Quraisy
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memerintahkan semua orang untuk mengadakan persiapan. Beliau memberi tahu bahwa sasaran mereka kali ini adalah Mekah.
Beliau pun berdoa, “Ya Allah buatlah Quraisy tidak melihat dan tidak mendengar kabar ini, hingga aku tiba di sana secara tiba-tiba.”
Dilansir channel telegram @belajarsejarahislam, Hathib menulis surat kepada Quraisy tentang rencana ini. Surat itu dibawa oleh Sarah, salah seorang budak wanita yang diberi uang oleh Hathib.
Setelah menyembunyikan surat dalam gulungan rambutnya, wanita itu pun berangkat. Kemudian, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam diberi wahyu tentang hal tersebut, sehingga beliau cepat-cepat menyuruh Ali bin Abi Thalib dan Al Miqdad menyusul pembawa surat itu.
Keduanya pun memacu kudanya kencang-kencang. Mereka berhasil menyusul Sarah dan berkata, “Serahkan surat yang kau bawa!”
“Aku tidak membawa sepucuk surat pun,” kata Sarah.
Ali dan Al Miqdad meggeledah hewan tunggangan dan barang bawaan wanita itu dengan teliti. Ketika tidak juga menemukan apa yang dicari, Ali bin Abi Thalib berkata, “Aku bersumpah bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tidak pernah berbohong, jika engkau tidak menyerahkan surat itu, kami benar-benar akan memeriksa dirimu!”
Mengetahui kesungguhan Ali, wanita itu pun menyerahkan suratnya. Setelah surat itu sampai di tangannya, Rasulullah memanggil Hathib.
“Apa ini wahai Hathib?”
Baca Juga: Viral Kisah Lulusan SMK Otomotif jadi Fashion Designer
Allah Meninggikan Martabat Orang yang Ikut Perang Badar
Hathib pun menjawab, “Demi Allah, saya tetap beriman kepada Allah dan Rasulullah. Sedikit pun tidak ada perubahan pada diri saya.
Namun, saya mempunyai seorang anak dan keluarga di tengah-tengah Quraisy. ltu sebabnya saya hendak memberitahu mereka.”
Umar bin Khatab yang geram dengan Hathib pun maju dan berkata, “Rasullulah, serahkan kepada saya, akan saya penggal lehernya. Orang ini bermuka dua.”
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Wahai Umar, sesungguhnya ia pernah ikut dalam Perang Badar. Apakah kau tahu kalau Allah meninggikan martabat orang yang turut dalam Perang Badar, lalu Allah menitahkan, “Berbuat sekehendak kalian, kalian kuampuni.”
Mendengar itu, Umar pun menangis sambil berkata, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.”
Sahabat Muslim, dari kisah ini, kita dapat melihat betapa pemaafnya Rasulullah. Beliau tidak menghukum orang begitu saja. Beliau lebih menaati seruan Allah yang menyatakan bahwa mereka yang ikut Perang Badar akan diampuni.
Selain itu, Rasulullah juga telah mengetahui apa alasan sebenarnya Hathib melakukan hal tersebut. Sahabat Muslim, semoga kita bisa meneladani Rasulullah dengan tidak langsung marah apabila ada suatu hal buruk yang menimpa kita. [Cms]