ChanelMuslim.com – Aplikasi Sistem Informasi Rawat Inap Rumah Sakit (SiRANAP RS) menyediakan informasi data terkait ketersediaan tempat tidur isolasi dan tempat tidur ICU Covid-19 di Rumah Sakit Seluruh Indonesia.
Selain khusus pasien Covid, aplikasi ini juga memberi informasi ketersediaan kamar untuk pasien non Covid.
Baca Juga: Ketersediaan Kamar Tidak Cukup, Heri Koswara Minta Rumah Sakit Tingkatkan Bed Occupancy
Aplikasi SIRANAP yang Sederhana
Aplikasi ini memiliki tampilan yang sangat sederhana dan mudah diakses. Ketika membuka aplikasinya, kita akan dihadapkan dua pilihan, yaitu informasi tempat tidur khusus Covid dan informasi tempat tidur non Covid.
Selain itu, pada halaman utama ini, kita juga bisa melihat poster-poster yang bersifat edukatif dan imbauan.
Contohnya adalah disiplin menjaga 3M, menjaga diri sendiri serta keluarga dengan GERMAS, dan melawan Covid dengan 3M.
Kemudian, cara mendapatkan informasi terkait, pastikan terlebih dahulu fitur lokasi telah dihidupkan agar bisa mendeteksi rumah sakit terdekat dari lokasi kita.
Selain dari lokasi terdekat, rumah sakit juga bisa dicari berdasarkan provinsi serta kabupaten. Kita hanya harus memilih berada di provinsi dan kabupaten mana dan akan ditunjukkan rumah sakit-rumah sakit yang berada di daerah tersebut.
Baca Juga: Daftar Paket Isolasi Mandiri yang Ditawarkan Rumah Sakit
Tersedia di Google Play Store
Aplikasi ini ditawarkan oleh Ditjen Pelayanan Kesehatan Kemkes. SIRANAP dirilis pada 21 Januari 2021 dan diupdate pada 17 Februari 2021. Saat ini, sudah tersedia di Google Play Store dengan nama SIRANAP RS.
Berdasarkan data di Google Play Store per 5 Juli 2021, aplikasi ini telah diunduh sebanyak 10.000 lebih unduhan dan mendapatkan nilai rata-rata ulasan sebesar 4,1.
Dengan tampilan dan fiturnya yang sederhana, ternyata tidak membuat masyarakat merasakan kemudahan dari aplikasi ini.
Dalam ulasan-ulasan tersebut, masih banyak masyarakat yang mengaku kesulitan menggunakan aplikasi ini karena banyaknya kesalahan teknis.
Selain itu, banyak yang mengatakan bahwa data yang disampaikan tidak real time atau bahkan tidak terlalu update. Tidak jarang, informasi yang ada di aplikasi dan kenyataannya berbeda.
Ini menjadi tantangan bagi Kementerian Kesehatan agar lebih optimal membantu masyarakat Indonesia dalam penanganan Covid-19 yang cepat dan efektif. [Cms]