BUNUH diri bukan solusi. Ada orang yang sering mengeluh akan masalahnya, sudah berkali-kali dinasihati tetap saja tidak mempan. Bahkan ia bertanya, kalau seandainya ia bunuh diri, bagaimana? Menurutnya, kematian adalah jalan keluar dari segala permasalahan hidup.
Pendiri Rumah Pintar Aisha Randy Ariyanto W. dan Dyah Lestyarini memberikan penjelasan bahwa bunuh diri bukan solusi, bahkan bunuh diri itu akan menjadikan masalah bertambah parah lagi.
Baca Juga: Status Wafat Bunuh Diri dalam Pandangan Syariah
Bunuh Diri Bukan Solusi
Bunuh diri mungkin bisa menyelesaikan masalah di dunia tetapi kita akan menghadapi masalah baru yang jauh lebih hebat, jauh lebih berat, jauh lebih mengerikan, jauh lebih menakutkan daripada masalah yang kita hadapi di dunia.
Bisa diibaratkan masalah kita di dunia itu seperti setetes air yang menetes di lautan sedangkan lautan itulah masalah kita nanti di akhirat.
Kelak kita akan sadar ternyata masalah di dunia tidak ada artinya daripada masalah yang akan kita hadapi di akhirat akibat kebodohan diri sendiri, akibat tindakan membunuh dirimu sendiri.
Sobat, karena bunuh diri itu adalah dosa besar, jadi jangan pernah terpikirkan apalagi sampai kita lakukan. Jangan, jangan pernah memikirkan bunuh diri untuk lari dari masalah. Ngeri, dosa besar dan siksanya ampun tak terbayang.
“Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS. An Nisa: 29-30).
“Barangsiapa yang membunuh dirinya dengan sesuatu, ia akan di adzab dengan itu di hari kiamat” (HR. Bukhari dan Muslim).
“Dahulu ada seorang lelaki yang terluka, ia putus asa lalu mengambil sebilah pisau dan memotong tangannya. Darahnya terus mengalir hingga ia mati. Allah Ta’ala berfirman: ”Hambaku mendahuluiku dengan dirinya, maka aku haramkan baginya surga” (HR. Bukhari dan Muslim).
“Barangsiapa yang membunuh dirinya dengan sesuatu, ia akan di adzab dengan itu di hari kiamat” (HR. Bukhari dan Muslim).
“Barangsiapa yang membunuh dirinya dengan besi, maka besi itu kelak akan berada di tangannya dan akan dia gunakan untuk menikam perutnya sendiri di dalam neraka Jahannam, kekal di sana selama-lamanya, barangsiapa bunuh diri dengan minum racun, maka kelak ia akan meminumnya sedikit-demi sedikit di dalam neraka Jahannam, kekal di sana selama-lamanya, barangsiapa yang bunuh diri dengan menjatuhkan dirinya dari atas gunung, maka dia akan dijatuhkan dari tempat yang tinggi di dalam neraka Jahannam, kekal di sana selama-selamanya” (HR. Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: Berhenti Bicara Kasus Bunuh Diri di Media Sosial
Bersyukur Masih Diberi Kesempatan Hidup
Sobat, untuk membuat kita lebih bisa bersyukur karena sampai detik ini Allah masih memberi kesempatan hidup, coba perhatikan orang-orang yang sudah meninggal.
Coba sekali-kali kita pergi ke tempat pemakaman, perhatikanlah orang-orang yang sudah meninggal yang terkubur dalam tanah itu. Tahukah kamu, keinginan tertinggi mereka itu adalah bisa hidup kembali walaupun hanya 1 detik agar mereka bisa memohon ampun dan bertobat.
Begitu hebatnya istighfar yang kita lakukan saat masih hidup sebab mampu menghapuskan dosa meskipun banyaknya seluas samudera. Tapi bagi mereka yang sudah meninggal meskipun menangis darah tetap saja dosa sebiji sawi tidak akan bisa terhapus.
Dosa sebiji sawi itu akan mereka pertanggungjawabkan di akherat. Dosa sebiji sawi itu saja sudah membuat mereka ngeri dan takut, apalagi bagi mereka yang dosanya seluas samudera, betapa sangat ngeri dan takutnya mereka atas siksa neraka.
Bersyukurlah Sahabat Muslim, tatkala kita masih berjalan dan bernafas di dunia ini. Itu artinya kita masih bisa memperbanyak ibadah, agar level surga kita nanti semakin tinggi dan kenikmatan yang akan kita dapatkan juga akan semakin sempurna.
Orang-orang yang sudah meninggal itu mereka sudah tidak bisa lagi menambah amal sholeh. Mereka juga sudah tidak bisa meminta ampun atas dosa yang pernah mereka lakukan.
Jika karena dosanya, lalu mereka masuk neraka, mereka sudah tidak bisa lagi mengelaknya sedangkan bagi kita yang masih diberi umur, kita masih bisa menghindarkan diri dari neraka dan berupaya masuk surga dengan bertobat dan beramal saleh.
Baca Juga: Tren Bunuh Diri di Kalangan Anak dan Remaja
Bersyukurlah dengan Kehidupan
Jadi bersyukurlah, saat Allah masih sayang kepada diri kita, dengan memberi kehidupan. Kita masih diberi waktu untuk bertobat dan beramal sholeh sehingga terhindar dari neraka dan bisa masuk surga yang lebih tinggi lagi levelnya. Cukuplah ayat ini sebagai pengingat kita semua untuk mensyukuri hidup yang telah Allah berikan.
‘Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Rabbnya, (mereka berkata), “Wahai Rabb kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami ke dunia. Kami akan mengerjakan amal shaleh. Sesungguhnya kami adalah orang-orang yakin” (QS. As-Sajdah: 12).
“Andaikata kami dahulu mau mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu), niscaya kami tidaklah termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala” (QS. Al-Mulk: 10).
“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata, “Ya Rabbku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shaleh” (QS. Al-Munâfiqûn: 10).
“Dan kamu akan melihat orang-orang yang zhalim ketika mereka melihat adzab berkata, “Adakah kiranya jalan untuk kembali ke dunia?” (QS. Asy-Syûrâ: 44).
“Dan berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) adzab datang kepada mereka, maka berkatalah orang-orang yang zhalim, “Ya Rabb kami, kembalikanlah kami meskipun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan mematuhi seruan-Mu dan mengikuti rasul-rasul”. (QS. Ibrâhîm: 44).
“Dan mereka berteriak didalam neraka itu, “Ya Rabb kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan melakukan amal saleh berbeda dengan yang telah kami kerjakan”. (QS. Fâthir: 37).
Sobat, doa yang paling sia-sia adalah doa para penduduk neraka. Doanya tidak akan pernah terkabul bahkan setiap mereka berdoa, siksaannya akan ditambah lebih dahsyat lagi.[ind]