ChanelMuslim.com – Lebih baik sakit fisik daripada sakit hati. Ungkapan ini memang tepat setelah kita mengetahui bahwa ada banyak sakit fisik bisa timbul karena sakit hati. Sakit hati yang akan dibahas yakni penyakit hati dalam perspektf Islam.
Dalam Islam, penyakit hati berkaitan dengan sifat buruk atau tingkah laku seseorang. Hal tersebut berhubungan dengan keistiqomahan kita untuk melakukan segala bentuk ketaatan kepada Allah. Hati merupakan jalan seseorang mendapatkan hidayah.
Rasulullah bersabda, “Ingatlah, sesungguhnya di dalam tubuh kalian terdapat segumpal daging; bila ia baik, maka akan baik seluruh badannya. Namun bila ia rusak, akan rusak pula semua tubuhnya. Ingatlah, itu adalah hati.” (Muttafaq ‘alaih)
Baca juga: Mengatasi Kelelahan dalam 5 Menit
Ada banyak bentuk penyakit hati seperti riya, takabur, hasad, ujub, futur, dna lain-lain. Memiliki salah satu dari jenis penyakit ini saja sudah sangat berbahaya. Apalagi jika semua penyakit itu menjangkit hati kita. Naudzubillahimindzalik.
Sedangkan sakit fisik merujuk pada penyakit yang menjangkit jasad atau raga. Misalnya, penyakit jantung, asam lambung, imunitas, kanker, dan lain-lain. Beragam penyakit ini bisa dideteksi dan diobati dengan penanganan secara fisik.
Ternyata, banyak penelitian yang telah membuktikan bahwa penyakit hati mampu menimbulkan penyakit fisik. Misalnya, ketika kita sedang marah atau mengalami kesedihan akibat iri, dengki, putus asa, atau lain sebagainya. Maka otak kita akan mengalami rasa sakit yang sama ketika kita mengalami sakit fisik.
Penelitian lain juga menyatakan, ketika seseorang marah akan memicu resiko serangan jantung lebih tinggi. Bahkan resiko ini bisa mencapai 12 kali lipat dari seseorang yang sedang tidak marah.
Hal tersebut terjadi karena penyakit hati akan mengubah kebiasaan pola pikir. Pola pikir tersebut semakin rusak dan berdampak pada tubuh. Kemudian tubuh memberikan respon dengan menurunnya kesehatan fisik.
Oleh karena itu, penting sekali untuk menghindari diri dari penyakit hati untuk menjaga kesehatan tubuh secara paripurna. Caranya dengan memperbanyak mengingat Allah subhanahu wa ta’ala sehingga hati menjadi tenang. [Wnd]