APAKAH dilarang membaca doa saat sujud dengan kalimat doa dari Al-Qur’an? Saat sujud, saya pernah dengar kalau tidak diperbolehkan berdoa dengan doa yang termaktub dalam surat di Al-Qur’an, apakah ini benar, Ustaz?
Baca Juga: Dikabulkannya Doa Berisi Kejelekan untuk Anak
Makruhnya Doa saat Sujud dengan Kalimat dari Al-Qur’an
Ustaz Farid Nu’man Hasan, S.S. menjelaskan, para ulama sepakat bahwa membaca Al-Qur’an saat SUJUD dan RUKU’ adalah MAKRUH. (lihat Majmu’ Syarh Al Muhazzab, 3/411, dan Al Mughni, 2/181)
Imam Ibnu Abdil Bar Rahmatullah ‘Alaih, berkata:
وأمَّا قراءةُ القرآن في الركوع فجميعُ العلماء على أنَّ ذلك لا يجوز
Ada pun membaca Al-Qur’an saat ruku maka semua ulama mengatakan itu tidak boleh. (Al Istidzkar, 1/431)
Imam Az Zaila’i Rahimahullah mengatakan:
ويكره قراءة القرآن في الركوع والسجود والتشهد بإجماع الأئمة الأربعة
Dimakruhkan membaca Al-Qur’an saat ruku, sujud, dan tasyahud berdasarkan ijma’ para imam empat mazhab. (Tabyin Al Haqaiq, 1/115)
Dalilnya adalah, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:
أَلَا وَإِنِّي نُهِيتُ أَنْ أَقْرَأَ الْقُرْآنَ رَاكِعًا أَوْ سَاجِدًا فَأَمَّا الرُّكُوعُ فَعَظِّمُوا فِيهِ الرَّبَّ عَزَّ وَجَلَّ وَأَمَّا السُّجُودُ فَاجْتَهِدُوا فِي الدُّعَاءِ فَقَمِنٌ أَنْ يُسْتَجَابَ لَكُمْ
Ketahuilah, aku dilarang untuk membaca Al-Qur’an dalam keadaan rukuk atau sujud. Adapun rukuk, maka agungkanlah Rabb ‘Azza wa Jalla, sedangkan sujud, maka berusahalah bersungguh-sungguh dalam doa, sehingga layak dikabulkan untukmu’. (HR. Muslim no. 479)
Ali bin Abi Thalib Radhiallahu ‘Anhu berkata:
نَهَانِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَقْرَأَ رَاكِعًا أَوْ سَاجِدًا
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam melarangku membaca Al Quran saat sujud dan ruku. (HR. Muslim no. 480)
Lalu bagaimana kalau yang dibaca saat sujud adalah doa, dan doa itu ada dalam Al-Quran? Seperti rabbana zhalamna anfusana dst, atau rabbana atina fid dunya hasanah.. dst, dan lainnya. Apakah ini juga terlarang?
Baca Juga: Doa untuk Orang Sakit dalam Sunnah Nabi
Doa dari Al-Qur’an
Ini diperselisihkan para ulama, namun umumnya mengatakan TIDAK APA-APA, sebab saat itu orang tersebut tidak sedang meniatkan membaca Al-Qur’an.
Berdasarkan hadits terkenal:
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
Amal itu dinilai berdasarkan niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan poin tergantung apa yang dia niatkan. (HR. Bukhari no. 1)
Imam Zakariya Al Anshari Rahimahullah mengatakan:
ومحل كراهتها إذا قصد بها القراءة.. فإن قصد بها الدعاء والثناء فينبغي أن يكون كما لو قنت بآية من القرآن.
Kemakruhan itu jika maksudnya adalah membaca Al-Qur’an, tapi jika maksudnya adalah berdoa dan pujian, maka itu tak ubahnya seperti orang yang membaca ayat saat qunut. (Asnal Mathalib, 1/157)
Imam Ahmad Ash Shawi Al Maliki Rahimahullah mengatakan:
( وَ ) كُرِهَ ( الْقِرَاءَةُ بِرُكُوعٍ أَوْ سُجُودٍ ) إلَّا أَنْ يَقْصِدَ فِي السُّجُودِ بِهَا الدُّعَاءَ
Di makruhkan membaca Al Quran saat ruku atau sujud, kecuali jika pada sujudnya itu bermaksud sebagai doa. (Hasyiyah Ash Shawi, 1/339)
Ini juga pendapat para ulama di Lajnah Daimah:
لا بأس بذلك إذا أتى بها على وجه الدعاء لا على وجه التلاوة للقرآن
Tidak apa-apa hal itu, jika dia membacanya sebagai doa bukan bermaksud sedang tilawah Al Quran. (Fatawa Al Lajnah Ad Daimah, 6/443)
Demikian. Wallahu a’lam.[ind]