ChanelMuslim.com- Berapakah jarak minimal perjalanan untuk bisa dibolehkannya bagi kita meng-qashar shalat? Ada yang bilang jaraknya sampai 90 Km. Dari mana ketemu jarak 90 km itu?
Apakah di zaman Nabi Shallallahu Alaihi wasallam sudah ada ukuran jarak 90 km? Lalu kalau kita di Jakarta, sampai sejauh mana kira-2 90 km itu, ustaz?
Oleh: Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA
Jawaban:
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Tentu saja jarak 90 km itu adalah jarak perkiraan atau hasil konversi. Tentu tidak terlalu presisi sekali, karena lebih merupakan pembulatan.
Tetapi tetap jarak 90-an kilomoter itu punya dasar yang cukup kuat dan telah disepakati oleh mayoritas ulama.
Dalam hal ini Doktor Wahbah Az-Zuhaili menegaskan bahwa jarak 90-an km itu merupakan pendapat jumhur ulama (mayoritas), baik dari kalangan mazhab Al-Malikiyah, Asy-Syafi’iyah maupun juga mazhab Al-Hanabilah.
Semua sepakat bahwa minimal berjarak 4 burud yaitu jarak yang memisahkan antara kota Mekkah dan Usafan.
Lalu apa dasar yang digunakan oleh tiga mazhab mayoritas ulama ini?
Hadits yang paling banyak digunakan adalah hadits berikut ini:
يَاأَهْلَ مَكَّةَ لاَ تَقْصُرُوا فيِ أَقَلِّ مِنْ أَرْبَعَةِ بَرْدٍ مِنْ مَكَّةَ إِلىَ عُسْفَان
Dari Ibnu Abbas radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda,”Wahai penduduk Mekkah, janganlah kalian mengqashar shalat bila kurang dari 4 burud, dari Mekkah ke Usfan”. (HR. Ad-Daruquthunya)
Latar belakang hadits ini adalah ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan para sahabat dari Madinah dan berbagai negeri di luar kota Mekkah melaksanakan ibadah haji di tahun kesepuluh hijriyah, saat itu Beliau Shallallahu Alaihi wasallam.
Selalu mengqashar shalat dan sekaligus menjamak shalat-shalat ruba’iyah, yaitu Zhuhur-Ashar dan Maghrib-Isya’. Setidaknya 4 hari lamanya beliau melakukannya yaitu sejak tanggal 9-10-11-12 Zulhijjah.
Perbuatan Beliau Shallallahu Alaihi wasallam ini tentu saja diikuti oleh para jamaah haji lainnya, tidak terkecuali warga lokal penduduk Kota Mekkah.
Namun Rasulullah Shallallahu Alaihi wasallam melarang penduduk lokal Mekkah untuk mengqashar shalat, dengan dasar karena mereka tidak sedang dalam safar.
Beliau Shallallahu Alaihi Wasallam pun mengatakan kalau mau meng-qashar atau menjamak shalat, minimal jaraknya adalah antara Mekka dan Usafan.
Baca Juga : 10 Penyebab Sulitnya Shalat Malam
Lalu berapakah jarak 4 burud itu sesungguhnya?
Di kitab-kitab fiqih klasik sebenarnya sudah terjawab, namun yang jadi masalah ternyata besaran jarak di masa kitab-kitab klasik itu ditulis berbeda dengan besaran jarak di masa sekarang ini. Sehingga tetap masih menyulitkan.
Disebutkan bahwa jarak itu adalah 24 mil, tapi istilah mil ini sendiri ada banyak versinya. Karena ada juga versi Jarak ini juga sama dengan 48 mil hasyimi.
Juga disebutkan jaraknya adalah 16 farsakh. Dan istilah farsakh ini pun juga tidak dikenal di masa sekarang ini.
Tetapi bukan berarti tidak ada jalan alternatif. Mengapa tidak kita ukur saja langsung jarak antara Mekkah dan Usafan di hari ini?
Apakah kita harus berangkat ke Mekkah dan mengukur sendiri pakai meteran? Tentu saja tidak perlu. Toh, di zaman modern seperti ini kita bisa dengan mudah menggunakan teknologi yang sudah sangat akrab dengan kita, yaitu GPS. Semua orang yang suka naik ojek online pasti tahu yang namanya GPS.
Jadi mudah saja, mari kita manfaat GPS atau mudahnya coba buka Google Maps dan coba kita ukur jaraknya di hari ini menggunakan besaran Kilometer (km).
Usafan terletak antara Mekkah dan Madinah. Dari Makkah berjalan ke arah Utama. Posisinya berada di Timur Laut kota Jeddah. Dari gambar hasil jepretan terlihat jelas jarak antara Mekkah dan Usafan mencapai 89 Km jauhnya.
Dan ini sesuai dengan apa yang dituliskan oleh Dr. Wahbah Az-Zuhaili di dalam kitab beliau, Al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu.
وتقدر بحوالي (89 كم) وعلى وجه الدقة:88.704 كم ثمان وثمانين كيلو وسبع مئة وأربعة أمتار
Dan dikonversikan menjadi sekitar 89 Km atau secara lebih presisi 88,704 km. Delapan Puluh Delapan Kilometer Tujuh Ratus Empat Meter.
Disebutkan bahwa di masa lalu Usafan ini salah satu rute kalau orang-orang mau bepergian ke Madinah. Setidaknya merupakan salah satu rute yang biasa dilalui orang-orang. Banyak ditumbuhi pohon-pohon kurma di sekitarnya.
Maka sudah sangat jelas dari mana didapatkannya jarak 90-an km untuk jarak minimal dibolehkannya menqashar atau menjamak shalat.
Jawabannya adalah hadits Rasulullah SAW dan kemudian diproses lewat pengukuran secara langsung secara empiris.
Baca Juga : Istri Tidak Shalat Apakah Suami Ikut Menanggung Dosa?
Jarak 90 Km di Jakarta
Lalu kalau jaraknya harus sekitar 90-an kilometer, kira-kira kalau kita ada di Jakarta ini sampai sejauh mana perjalanan jauhnya memenuhi kebolehan menqashar shalat?
Sekali lagi mari kita coba ukur-ukur dengan cara sederhana tetapi tetap akurat. Anggaplah kita di Jakarta ini tinggal di tengah-tengah kota, sebut misalnya kita berada di Masjid Istiqlal.
Lau kita pergi ke arah Bogor Jawa Barat. Ternyata kota Bogor itu belum sampai 90-an kilometer.
Bagaimana dengan Cisarua Puncak?
Kita ukur lagi pakai GPS. Posisi awal tetap di Masjid Istiqlal dan tujuannya kita geser ke Cisarua Puncak. Bagaimana hasilnya? Ah, ternyata juga belum sampai 90-an kilometer.
Kita teruskan ke Puncak yaitu Masjid Ta’awun yang terkenal itu. Bagaimana? Apakah sudah melewati 90 kilometer? Coba lihat hasilnya berikut ini :
Ternyata jarak Jakarta (Masjid Istiqlal) ke Puncak (Masjid Ta’awun) juga belum sampai 90 kilometer. Jelas tertulis di layar GPS jaraknya baru sampai 83 kilometer.
Padahal seharusnya paling tidak 88 km plus 704 meter. Ternyata kurang 5-6 kilomter lagi. Dan kalau mau aman yaitu 90 kilometer, jaraknya kurang 7 kilometer lagi.
Wallahu a’lam.[Ind/Wld].