ChanelMuslim.com – Tafsir surat Yasin ayat Ke-11 adalah berisi tentang siapa saja yang akan mendapatkan manfaat dari Al-Qur’an.
Dijelaskan bahwa peringatan yang ada dalam Al-Qur’an hanya bermanfaat bagi orang yang mengikuti dan takut kepada Allah.
Baca Juga: Tafsir Surat Yasin Ayat 3 dan 4
Isi Surat Yasin Ayat 11
إنَّمَا تُنْذِرُ مَنِ اتَّبَعَ الذِّكْرَ وَخَشِيَ الرَّحْمَنَ بِالْغَيْبِ فَبَشِّرْهُ بِمَغْفِرَةٍ وَأَجْرٍ كَرِيمٍ
“Peringatanmu hanyalah akan bermanfaat kepada orang yang mengikuti Adz-Dzikr (Al-Qur’an) dan takut kepada Ar-Rahman (Allah) dalam keadaan ghaib.
(Kesendirian, tidak ada yang melihatnya kecuali hanya Allah).
Berikanlah kabar gembira kepadanya berupa ampunan dan pahala yang mulia (Jannah).”
Dilansir dari channel telegram TAFSIR AL-QUR’AN yang mengutip dari buku TAFSIR SURAT YAASIN, Ustaz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah.
Dinyatakan bahwa dalam ayat ini, Allah menjelaskan orang-orang yang akan menerima manfaat dari penyampaian Al-Qur’an.
Pertama, mereka yang mau mengamalkan ilmu yang ia dapatkan dari Al-Qur’an.
Kedua, orang yang takut kepada Allah dalam kesendirian.
Saat tidak ada orang lain yang melihatnya, ia tidak mau berbuat dosa karena ia yakin Allah Maha Melihat dan Mengetahui semua perbuatannya.
Kemudian, Allah menyebut diriNya sebagai Ar-Rahman (Yang Maha Melimpahkan Kasih Sayang) dalam ayat ini.
Alasannya adalah karena makin besar takut seseorang kepada Allah, maka makin besar kasih sayang Allah terlimpah kepadanya.
Apabila seseorang takut kepada Allah secara hakiki, ia akan menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya.
Orang-orang semacam ini akan mendapatkan ampunan dan jannah (Surga).
Baca Juga: Tafsir Dua Ayat Terakhir Surat Yasin
Surga Mengandung Tiga Hal
Jannah disebut sebagai ajrun karim (balasan/pahala yang mulia) karena mengandung 3 hal berikut.
Pertama, jannah mulia (karim) dalam dzatnya.
Apabila kita perhatikan kenikmatan-kenikmatan yang ada di jannah (yang dikabarkan dalam Al-Qur’an dan hadis)
Jannah itu lebih baik, lebih indah, lebih bermanfaat dibandingkan seluruh kenikmatan-kenikmatan di dunia.
Kedua, jannah mulia dalam sifatnya.
Dari segi sifat-sifatnya, seperti rasanya, baunya, dan sebagainya, kenikmatan-kenikmatan di surga itu jauh melebihi kenikmatan-kenikmatan di dunia.
Ketiga, jannah memberikan kemuliaan terhadap orang yang akan mendapatkannya.
Orang-orang yang mendapatkan nikmat jannah akan dimuliakan lebih dari perbuatan yang ia lakukan.
Ia mendapatkan balasan yang berlipat dari perbuatan baik yang telah ia lakukan.
Sementara itu, Ibnu Katsir menjelaskan makna kariim pada surga adalah besar, luas, baik, dan indah. [Ind/Camus]