ChanelMuslim.com – Bedanya malam nuzulul Qur’an dan lailatul qadar adalah terletak pada diturunkannya Al-Qur’an. 17 Ramadan adalah waktu turunnya Al-Qur’an pertama kali ke langit dunia.
Baca Juga: Amalan yang Kita lakukan pada Lailatul Qadar
Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar Berbeda Waktunya
Sementara itu, malam lailatul qadar adalah waktu Al-Qur’an diturunkan dari langit dunia ke Rasulullah melalui Malaikat Jibril.
Hal tersebut disampaikan oleh Ustaz Muhammad Aqil dalam “Kajian Online Ramadan” dengan tema “Inti Sari Ibadah Ramadan” yang diadakan pada Ahad, (25/4/2021)
Beliau mengatakan bahwa lailatul qadar itu tidak sama dengan Nuzulul Quran.
“Hal yang perlu diketahui adalah Al-Qur’an turun pertama kali dari Sidratul Muntaha ke langit dunia. Kemudian, turun lagi dari langit dunia ke bumi. Dari Malaikat Jibril ke Rasulullah,” kata Ustaz Aqil.
Adanya persamaan peristiwa ini membuat beberapa pendapat mengatakan bahwa malam lailatul qadar itu jatuh pada 17 Ramadan, yaitu tepat pada nuzulul Qur’an.
Akan tetapi, ini pendapat minoritas ulama dan pendapat mayoritas ulama terkait waktu malam lailatul qadar itu adalah pada 10 hari terakhir malam-malam ganjil.
Baca Juga: Ini 7 Kegiatan Itikaf agar Tetap Semangat Raih Keberkahan Malam Lailatul Qadar
Menghidupkan Malam Lailatul Qadar
Selain itu, ada juga yang berpendapat bahwa malam lailatul qadar itu sudah muncul pada awal sampai akhir Ramadan.
“Intinya, kapan lailatul qadar itu tidak ada kata sepakat dari para ulama. Semuanya hanya asumsi. Hikmah dari ini adalah kita tidak beribadah pada malam lailatul qadar saja,” ujarnya.
Hal yang harus kita lakukan adalah banyak beribadah di bulan Ramadan ini, sehingga kita bisa mendapatkan keberkahan pada malam nuzulul qur’an dan lailatul qadar.
Ustaz Aqil pun mengingatkan bahwa banyak sekali cara menghidupkan lailatul qadar.
Bisa dengan shalat, baca Al-Qur’an, dzikir, bisa dengan sedekah, iktikaf, belajar, dan lain sebagainya.
Selama itu adalah amal baik, maka itu sudah dinyatakan menghidupkan malam lailatul qadar.
Beliau juga memberi saran agar kita cari ibadah yang membuat kita semangat mengerjakannya.
“Lebih baik kita memilih satu amalan andalan kita agar bisa istiqamah menjalaninya. Ada yang betah shalat, maka perbanyaklah shalat. Ada yang betah baca Al-Qur’an, maka perbanyaklah itu. Amalan inilah yang jadi pegangan kita,” jelasnya.
Kajian Online Ramadan adalah acara rutin yang diselenggarakan oleh Yayasan Komunitas Dukung Sahabat Menikah (YKDSM) dengan pembahasan terkait pernikahan dan bulan Ramadan. [Ind/Camus]