ChanelMuslim.com – Krisis pengungsi menyebabkan sekolah-sekolah di banyak negara harus menerima para pendatang baru. Tetapi direktur pendidikan badan pembangunan dan kerja sama Eropa (OECD) Andreas Schleicher, mengatakan bukti tes internasional mengisyaratkan imigran lebih berkemungkinan menjadi aset sekolah baru mereka, bukannya menimbulkan masalah.
Anak imigran seringkali bermotivasi tinggi dan memiliki orangtua yang ambisius. Dan mereka yang haus belajar ini seringkali mencatat hasil yang lebih tinggi dibandingkan teman-teman sekelasnya.
Krisis pengungsi saat ini kemungkinan tidak terlihat seperti dongeng, tetapi hal ini bukannya tidak mungkin terjadi.
Anak imigran kemungkinan akan mengalami masalah budaya, sosial dan ekonomi, tetapi 10% murid usia 15 tahun di peringkat teratas dengan latar belakang imigran di AS mencatat keberhasilan sama dengan 10% teratas yang bukan imigran, berdasarkan perhitungan tes internasional Pisa.
Bahkan, jika latar belakang sosial diperhitungkan, remaja ambisius ini hampir satu tahun lebih maju.
Hal ini bukan hanya terjadi di AS. Pada 13 dari 37 negara, termasuk Inggris, 10% imigran teratas paling tidak 10 angka di depan rekan non-imigran pada tes Pisa, setelah memperhitungkan latar belakang sosialnya.
Muri-murid bermotivasi tinggi ini, mampu mengatasi kekurangan mereka terkait dengan kemiskinan dan latar belakangnya. Mereka berkemungkinan memberikan sumbangan berarti bagi negara tuan rumahnya.
Secara rata-rata di semua negara, imigran dan non-imigran di peringkat teratas mencapai tingkat yang sama pada tes matematika Pisa.[af/bbc]