ChanelMuslim.com- Membiasakan mengajak anak-anak berpuasa sedari kecil adalah hal yang baik sehingga saat masuk masa baligh, maka tidak menjadi beban lagi untuk melaksanakannya.
Dalam masalah shalat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Perintahkan anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat ketika mereka berumur tujuh tahun. Pukul mereka jika tidak mengerjakannya ketika mereka berumur sepuluh tahun. Pisahkanlah tempat-tempat tidur mereka.”
Dalam puasa, dari Rabi binti Mu’awwid radhiyallahu ‘anha, ia berkata:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengirim utusannya pada siang hari ‘Asyura (sepuluh Muharam) ke desa-desa kaum Anshar di sekitar Madinah untuk mengumumkan, ‘Barangsiapa telah berpuasa sejak pagi hari, hendaklah dia menyempurnakan puasanya. Barangsiapa yang pagi harinya tidak berpuasa, maka hendaknya puasa pada sisa harinya.’ Setelah itu kami berpuasa.
Kemudian kami membiasakan anak-anak kecil kami untuk berpuasa insya Allah. Kami pergi ke masjid, lalu kami buatkan untuk mereka (anak-anak) mainan dari kapas yang berwarna. Kalau salah satu di antara mereka menangis karena (kelaparan). Kami berikan kepadanya (mainan tersebut) sampai berbuka puasa.” (HR. Bukhari).
Umar radhiyallahu ’anhu berkata kepada orang yang mabuk-mabukan di bulan Ramadan, “Celakalah Anda! Padahal anak-anak kami berpuasa. Kemudian beliau memukulnya (sebagai hukuman).
Baca Juga: Ini Usia Ideal Anak Diajak Berpuasa
Berikut cara orang tua mengajak anak untuk berpuasa
Menjelaskan keutamaan puasa kepada anak
Menjelaskan kepeda mereka, bahwa hal itu termasuk sebab masuk ke dalam surga. Di surga ada pintu yang dinamakan Ar-Rayyan di mana hanya orang-orang berpuasa yang masuk ke dalamnya.
Dijelaskan juga bahwa Ramadan adalah bulan diturunkannya Alquran dan kitab suci lainnya yang Allah turunkan
Melatih anak untuk berpuasa
Membiasakan sebelumnya untuk berpuasa seperti puasa beberapa hari di bulan Syakban agar tidak kaget dengan puasa di bulan Ramadan.
Puasa pada sebagian siang, dan menambahi waktunya sedikit demi sedikit (seperti sebagian kalangan menyebut dengan puasa “bedug”).
Dan mengakhirkan sahur sampai di akhir malam. Hal itu membantu puasa mereka pada siang hari.
Memberikan semangat kepada anak
Menyemangati mereka berpuasa dengan memberi hadiah yang diberikan setiap hari atau setiap pekan.
Ajak anak ikut menyiapkan menu berbuka untuk memberinya semangat dan motivasi dalam berpuasa.
Menyanjung mereka di depan keluarga sewaktu berbuka atau ketika sahur. Hal itu dapat menaikkan semangat spiritualnya.
Mendorong semangat berlomba-lomba apabila mempunyai banyak anak tanpa harus mencela yang tertinggal.
Melakukan aktivitas yang bermanfaat
Melalaikan rasa lapar dengan tidur atau dengan mainan mubah yang tidak memerlukan tenaga. Sebagaimana para sahabat yang mulia melakukan terhadap anak-anaknya. Di sana ada program anak-anak yang tepat.
Membiasakn anak shalat berjamaah
Diutamakan agar sang ayah mengajak anaknya–khusus setelah Ashar–ke masjid untuk ikut shalat, menghadiri pengajian, tetap di masjid untuk membaca Alquran dan dzikir kepada Allah Ta’ala.
Mengkhususkan berkunjung pada siang hari dan malam hari ke keluarga yang anak-anaknya berpuasa untuk memberi semangat kepada mereka terus melakukan puasa.
Perlu diperhatikan kalau sekiranya anak-anak merasakan keletihan yang sangat, jangan dipaksa untuk menyempurnakan puasanya.
Hal itu agar tidak menjadikan dirinya benci beribadah atau menjadi sebab berbohong atau timbulnya penyakit. Karena pada dasarnya, anak belum termasuk mukallaf (terkena beban kewajiban).
Hendaknya masalah ini diperhatikan, jangan terlalu keras dalam memerintahkan anak berpuasa.
Baca Juga: Tips Mendampingi Anak Puasa Ramadan
Tips penting untuk orang tua
Jangan memaksa
Lakukan secara bertahap
Berikan pujian
Jadilah contoh yang baik
Lakukanlah hal yang sama di Ramadan berikutnya, dan
Diskusi dengan orang tua lain terkait melatih anak berpuasa
Sahabat Muslim, itulah cara kita mengajak anak-anak untuk berpuasa, walaupun anak-anak belum wajib untuk melaksanakannya. Puasa itu juga untuk menggapai derajat takwa kepada anak, bukan hanya untuk Kesehatan saja.[Ind/Wld].
Sumber buku Fikih Puasa Untuk Anak, penulis Muhammad Abduh Tuasikal, penerbit Rumaysho.