Hanya kurang dari 1×24 jam sejak namanya dicekal bepergian ke luar negeri, saksi kunci kasus kematian Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso, ditangkap penyidik dari Polda Metro Jaya, Sabtu (30/1/2016) pagi. Ia dicokok aparat di salah satu hotel di kawasan Jakarta Utara. Saat ditangkap, dirinya sedang bersama orang tuanya.
Penangkapan tersebut dilakukan setelah polisi gelar kasus dan kemudian menetapkannya sebagai tersangka. “Ditangkap, ya jadi tersangka,” ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti.
Menurut Kombes Pol Krishna, Jessica bakal dikenakan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. “Maka ancaman hukuman di atas 5 tahun penjara,” katanya kepada awak media.
Ancaman pidana kasus pembunuhan berencana, sebagaiman termaktub dalam pasal tersebut, adalah hukuman maksimal pidana mati atau pidana seumur hidup, atau selama waktu tertentu, dan paling lama 20 tahun penjara.
Oleh karena ancaman hukuman pidananya di atas 5 tahun, menurut Kombes Krishna, maka penyidik dapat melakukan penahanan terhadap Jessica. Meski demikian, lanjutnya, keputusan itu tergantung hasil pemeriksaan penyidik yang berlangsung selama 1×24 sejak penangkapan Jessica. “Kami pertimbangkan (ditahan) setelah berita acara. Ini 1X24 jam penangkapan,” katanya.
Jessica resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus kematian Mirna di Kafe Olivier, Grand Indonesia, pada 6 Januari 2016 lalu. Mirna meregang nyawa tak selang berapa lama setelah dirinya meneguk es kopi vietnam yang dipesankan oleh Jessica atas permintaan Mirna. Rupanya dalam minuman tersebut terkandung racun sianida, yang setelah diuji di lab kepolisian beratnya mencapai 3 gram. (Mr/foto:detik)