Chanelmuslim.com – Islamphobia yang akhir-akhir ini kembali memanas di Amerika Serikat memunculkan berbagai reaksi dari warganya. Beberapa kejadian aksi terorisme yang dikaitkan dengan muslim dan pernyataan-pernyataan salah satu kandidat Presiden Amerika Donald Trump membuat Islamphobia semakin meningkat.
Untuk mengetahui reaksi warga Amerika, sebuah stasiun televisi Amerika Serikat melakukan percobaan sosial terkait Islamofobia tersebut. Seperti dilansir mirror.co.uk (30/1) dalam eksperimen tersebut diciptakan sebuah situasi untuk menjawab apakah masyarakat Amerika Serikat mau menolong wanita Muslim untuk mengganti ban mobilnya yang bocor.
Seorang pemeran wanitaa pada paruh waktu pertama berdiri di samping mobil dengan ban yang bocor menggunakan pakaian biasa -jaket kulit dan kaos dengan ketat-. Kemudian pada paruh waktu kedua ia mengenakan hijab panjang layaknya seorang muslimah.
Pada paruh waktu pertama, mayoritas pria yang lewat segera datang menghampiri, membantunya mengganti ban yang bocor tersebut. Sedangkan saat wanita tersebut mengenakan hijab, tampak orang-orang sambil lalu saja, tak ada yang segera membantunya.
Akan tetapi, setelah beberapa saat, datang pria yang menyatakan dirinya seorang Muslim Amerika. Pria yang mengaku keturunan Palestina itu segera membantu, sambil bercerita bahwa istrinya mengenakan hijab dan masih saja disinggung dalam pembahasan mengenai peristiwa 9/11 atau runtuhnya menara kembar World Trade Center.
Saat itu, si wanita bertanya apakah terkait ungkapan-ungkapan menyinggung pada wanita berhijab mengindikasikan seorang wanita seharusnya melepaskan saja hijabnya, pria Palestina itu menyanggah.
“Jangan sampai kehilangan identitasmu, itu adalah ujian,” ujarnya. “Berpeganglah pada hijabmu, berpeganglah pada agama.”
Pria itu pun menyatakan saat ini memang Muslim Amerika Serikat menghadapi ujian. Namun lebih baik untuk bersabar dan memperlihatkan tingkah baik.
Dalam eksperimen tersebut, akhirnya saat mengenakan hijab, wanita tersebut mulai dihampiri beberapa orang untuk membantunya. Bahkan seorang pria berusia 80 tahun yang kesulitan berjalan tak segan datang membantu. (w)