Chanelmuslim.com-Rabu (30/12) menjadi hari kelabu bagi kakek 62 tahun ini karena pada pukul 00.15 dini hari, rumahnya di Parung, Bogor disambangi polisi dan dirinya pun ditangkap.
Samin Sugiono, warga Parung, Bogor RT 02/RW 04 tak menyangka dirinya akan dibekuk oleh petugas Ditreskrimum Polda Metro Jaya menjelang tahun baru. Saat disambangi petugas, kakek 14 cucu ini sedang melayani pembeli yang bernama Nasrullah (48).
“Dalam rangka operasi Cipta Kondisi tahun baru, Jakarta harus nyaman dan aman untuk merayakan keceriaan tahun baru. Salah satunya dengan tidak ada kriminalitas, berita ledakan petasan, karena itu berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain,” terang Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Krishna Murti kepada wartawan di lokasi penggerebekan.
Samin bercerita telah membuat petasan sejak kecil. Awalnya dia mengaku diajari oleh salah seorang tentara. Meski mengetahui bahaya petasan, tapi petasan buatan Samin, diklaimnya, tidak pernah membuat orang lain celaka.
Usaha petasan sudah dirintis Samin sejak tahun 1972. Dirinya menampik jika menjual petasan untuk tahun baru. Samin menjelaskan jika ia membuat petasan karena ada pesanan
“Cuma jual ke hajatan. Cuma (bikin) sendiri. Pas-pasan buat makan aja. Kalau anak kecil enggak saya bolehin, bahaya,” ujarnya meyakinkan petugas.
Ia menjelaskan untuk membuat petasan dengan mencampur tiga bahan. Namun saat digerebek, petugas tidak menemukan salah satu bahan.
“Potasnya emang enggak ada. Itu yang sepaket 3 kg potas dapetnya segini (10 bal). Kalau dihitung untung, enggak untung,” sambungnya.
Ketika akan digelandang petugas ia pun sempat berpamitan ke istri dan anaknya. Sebuah tas plastik hitam berisi kain ganti untuk sholat dibawanya serta.
Dalam penggerebekan ini Ditreskrimum Polda mengamankan 10 bal petasan siap ledak, sulfur, koran, tanah merah untuk sumbatan petasan, kardus dan sumbu.
Akibat perbuatan ini, Samin yang juga pemilik industri rumahan tersebut dikenai UU darurat nomor 12 tahun 1951 dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.(ind/det)