• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Selasa, 7 Oktober, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Editorial

Tembus Tiga Ribu

September 2, 2020
in Editorial
72
SHARES
552
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

 

ChanelMuslim.com- Pasca liburan panjang pekan lalu, angka kenaikan Covid-19 naik mencengangkan. Pada Jumat, 28 Agustus, kenaikan sudah tembus 3 ribu per hari. Angka ini menjadi pemecah rekor kenaikan harian Covid di Indonesia sejak Maret lalu.

Kenaikan angka Covid-19 di negeri ini naik secara fantastis pasca liburan panjang pekan lalu. Angka hariannya tembus 3 ribu. Angka itu tercatat di gugus tugas pada Jumat, 28 Agustus lalu. Kota-kota besar menyumbang kenaikan itu. Antara lain, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan lainnya. Bahkan pada Ahad lalu, angka harian DKI Jakarta sudah berada di atas seribu.

Jika menengok awal Juni lalu, publik begitu tercengang ketika kenaikan harian Covid nasional tembus di angka seribu. Publik begitu panik. Tapi, hanya berselang tiga bulan, bukan angka harian nasional yang tembus seribu. Angka setinggi itu saat ini hanya untuk cakupan DKI Jakarta.

Kenapa bisa naik? Pemerintah berdalih kenaikan terjadi karena maraknya tes yang dilakukan. Kalau ditanya lagi, kenapa yang dites bisa positif? Jawabannya karena mereka tertular. Kalau ditanya lagi, kenapa bisa tertular? Jawaban yang paling gampang tanpa risiko, karena rakyat tidak mematuhi protokol kesehatan.

Saat ini, rakyat adalah korban terhadap dua kasus sekaligus. Pertama korban karena terpapar Covid secara massif. Dan kedua, korban karena tertuduh sebagai pelaku penularan. Output dari kesimpulan ini pun arahnya lagi-lagi kepada rakyat. Bahwa rakyat harus dirazia, rakyat harus dihukum, dan rakyat harus didenda.

Benarkah seperti itu? Sepintas output itu memang masuk akal. Rakyatlah yang paling pantas untuk dituduh sebagai penyebab naiknya angka Covid secara fantastis. Tapi jika ditelusuri lebih jauh, siapa sebenarnya yang membuat rakyat menjadi kurang waspada lagi. Siapa yang melonggarkan ruang-ruang sempit PSBB agar rakyat menjadi bebas “berkeliaran”. Siapa yang begitu bernafsu untuk secepat mungkin rakyat memasuki era new normal versi pemerintah?

Bayangkan, di tengah kenaikan harian yang fantastis ini, pemerintah sudah membolehkan dunia hiburan manggung lagi. Konser sudah diperbolehkan. Tak lama lagi, bioskop juga akan dibuka.

Untuk kawasan Asia Tenggara, angka kenaikan Covid di Indonesia seperti berada dalam bayang-bayang menakutkan. Boleh jadi, lockdown yang kembali dilakukan sejumlah negara seperti Malaysia, Singapura, dan Australia beberapa hari terakhir lebih karena khawatir masuknya warga Indonesia ke negeri mereka.

Jadi, sebab utamanya boleh jadi bukan rakyat dengan segala kelemahan dan keterbatasannya. Tapi karena ketidakmampuan pemerintah mengelola kebijakannya di tengah pandemi saat ini.

Siapa yang paling dikorbankan dengan keadaan seperti ini? Selain rakyat karena kian menderita dengan berbagai problem yang terus mereka hadapi, tenaga medis merupakan pihak berikutnya yang terus terpukul.

Hingga Ahad kemarin, genap sudah angka 100 dokter yang wafat karena terinfeksi Covid-19. Belum lagi tenaga medis seperti perawat, dan mereka yang bekerja di rumah sakit dan lembaga kesehatan.

Para nakes ini merupakan aset bangsa yang sangat mahal. Tidak gampang untuk menjadi seorang dokter. Bukan hal mudah untuk merintis karir sebagai perawat dan tenaga kesehatan lain. Dan saat ini, aset mahal inilah yang disadari atau tidak, seperti terus berjuang sendiri menghadapi seribu satu risiko kematian.

Kita juga miris ketika mendengar adanya sejumlah nakes yang belum mendapat tunjangan selama berbulan-bulan. Begitu pun tentang nakes seperti dokter yang insentifnya melayang-layang terbawa arus birokrasi yang panjang.

Sebelum segalanya serba terlambat. Akui saja bahwa lonjakan Covid yang kian tak terkendali ini sebagai malpraktek kebijakan pemerintah. Setelah itu, lakukan kendali ketat agar penularan tidak terus menyebar. Meskipun kebijakan ini terasa kurang menyenangkan. (Mh)

 

Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Anak Alami Dermatitis Atopik, Ini Cerita Lengkap Mona Ratuliu

Next Post

Menu Makan Siang, Resep Sup Ikan Kerapu Anti Amis

Next Post

Menu Makan Siang, Resep Sup Ikan Kerapu Anti Amis

Memulai Pernikahan dengan Langkah yang Benar

Memulai Pernikahan dengan Langkah yang Benar

Tips Memasak Sup Ikan agar Tidak Bau Amis

Tips Memasak Sup Ikan agar Tidak Bau Amis

  • Perang Pemikiran, Louis IX, dan Alasan Kenapa Umat Hari Ini Diam Atas Palestina

    Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1455 shares
    Share 582 Tweet 364
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7471 shares
    Share 2988 Tweet 1868
  • Mata Uang Baru Bernama Relevansi

    69 shares
    Share 28 Tweet 17
  • Rumah Zakat Gelar Quran Leadership Camp 2025: Membangun Generasi Qurani dan Berjiwa Pemimpin

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3081 shares
    Share 1232 Tweet 770
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    5092 shares
    Share 2037 Tweet 1273
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    4965 shares
    Share 1986 Tweet 1241
  • Istri Pulang ke Rumah Ortu, Apakah Suami Wajib Menafkahi

    3612 shares
    Share 1445 Tweet 903
  • Merahasiakan Sedekah

    66 shares
    Share 26 Tweet 17
  • El Rumi dan Syifa Hadju Resmi Lamaran di Lauterbrunnen Swiss

    66 shares
    Share 26 Tweet 17
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga