Chanelmuslim.com- Di masa pandemi seperti ini, perempuan harus tetap aktif walaupun di rumah saja. Ini yang membuat Fery Farhati, istri Anies Baswedan, sebagai ibu sekaligus pemimpin banyak organisasi perempuan di Jakarta menyuarakan kontribusi perempuan di masa pandemi.
“Ibu itu adalah roda penggerak di dalam keluarga, inilah kunci keseimbangan semua yang ada di rumah, di dalam situasi seperti ini ibulah yang menjadi kunci pegangan dari keluarga. Kami membuat program Ibu Ibukota yang sejalan dengan seruan Pak Gubernur soal keluarga dukung keluarga, setiap perempuan harus saling menginspirasi dan berbagi, bermanfaat tidak hanya di rumah aja tapi untuk lingkungan sekitar,” kata Fery dalam peluncuran kampanye #FromViviZubediToIndonesia via daring, Kamis, (27/8/2020).
Menurut Ferry, awal masa pandemi adalah penyesuaian. Dulu, kegiatan sehari-harinya terbiasa berinteraksi langsung dengan berbagai pihak, sekarang tentu banyak tantangan baru yang harus dihadapi.
“Mungkin sama dengan ibu-ibu yang lain. Di awal-awal semua penuh penyesuaian dengan bekerja di rumah aja, dengan kerepotan anak-anak sekolah. Mau enggak mau, berjalannya waktu, harus bisa menyesuaikan dengan situasi yang ada. Ada hikmah yang bisa saya ambil yaitu bisa berkumpul dengan keluarga,” katanya.
Selain itu, sebagai Pembina PKK, selama ini, ia selalu beraktivitas dengan masyarakat, tapi di masa pandemi, harus diakali bagaimana interaksi itu tetap ada.
“Interaksi tetap ada tetapi secara tatap layar, dan alhamdulillah para kader-kadernya pembelajar jadi bisa menyesuaikan dengan situasi yang ada. Bisa beradaptasi,” ucapnya.
Selain penyesuaian, Fery mengatakan bahwa di saat pandemi ini, pergerakan aktivitas terbatas, maka sebagai ketua organisasi perempuan di Jakarta, perlu menjaga kesehatan mental selama pandemi.
“Pertama, acceptance, yaitu penerimaan situasi seperti ini. Waktu di awal, masih berharap yang biasanya beraktivitas normal, maka sekarang harus menerima situasi yang seperti ini adanya. Berusaha membangun lingkungan yang positif, suasana yang positif,” ungkapnya.
Hal yang kedua, tambah Fery, yaitu membangun lingkungan yang positif dan produktif di rumah.
“Bangunlah lingkungan yang positif, produktif di rumah, kemudian saya dengan ibu-ibu PKK membantu untuk mempromosikan karya-karya mereka: makanan, minuman, kerajinan di hari Rabu, namanya Rabu P2k,” jelasnya.
Dengan melakukan kegiatan positif dan produktif, orang tidak akan fokus pada hal-hal yang negatif. Fery Farhati mengisi ruangnya dengan cara menyatukan perasaan dan berbagi kisah.
“Saya mengisi ruang-ruang digital dengan warga, menyatukan perasaan berbagi kisah bersama-sama. Menghadapi pandemi ini tidak bisa kita lewati kalau hanya sendiri-sendiri. Disatukanlah dengan berkisah dengan warga, kemudian dari dongeng anak-anak, kemudian dari kerajinan ibu-ibu di rumah,” tutupnya.[ind/Walidah]