ChanelMuslim. com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Temu Kreatif Nasional dan meresmikan Indonesia Convention Exhibition (ICE), yang berdiri di atas lahan seluas 22 hektar di dalam kawasan pengembangan komersial BSD City, Serpong, Banten, Selasa (4/8) pagi.
Saat diminta menuliskan pesan pembuka dalam Temu Kreatif Nasional itu, Presiden Jokowi menulis, “Era Ekonomi Kreatif harus menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia”.
Dalam kesempatan dialog dengan para pelaku ekonomi kreatif itu, Presiden Jokowi menyambut baik gagasan yang dilontarkan oleh CEO Go-Jek, Nadiem Makarim, agar pemerintah fokus pada pengembangan software (perangkat lunak).
Menurut Presiden Jokowi, pemerintah menginginkan seluruh kegiatan di sektor informal, misalnya petani atau nelayan juga dilengkapi dengan gadget yang memiliki software pendukung pekerjaan mereka.
Ia menyebutkan, saat ini hampir semua nelayan pegang handphone. Sehingga mereka membutuhkan aplikasi untuk mengetahui cuaca dan tempat ikan.
“Petani juga bisa diinfokan cuaca, terkait penanaman. Juga berkaitan dengan harga cabai, beras, jagung semua bisa tahu. Itu bisa bantu yang kecil-kecil ini bisa terangkat,” tambah Jokowi.
Terkait keluhan yang disampaikan oleh seorang pelaku industri kreatif di bidang perfilman bernama Lucky Kuswandi, mengenai rendahnya ketersediaan infrastruktur, kemampuan sumber daya manusia (SDM), dan citra film produksi dalam negeri, Presiden Jokowi mengajak seluruh elemen bangsa untuk membangun infrastruktur dan citra perfilman nasional agar menjadi tuan di negeri sendiri.
Menurut Jokowi, pemerintah berwacana menambah bioskop, tidak hanya kelas atas, namun bioskop kelas menengah dan kelas bawah.
“Harus variasi kelas bioskop. Saya dengar ada yang mau invest 2 ribu layar, tapi saya mengarahkan jangan di kelas atas semua, kelas menengah dan bawah. Jadi semua bisa nonton,” kata Jokowi.
Pada kesempatan itu tidak lupa Presiden Jokowi memuji Lucky Kuswandi yang karyanya “The Fox Exploits The Tiger’s Might” mendapatkan apresiasi dari para juri Pekan Kritikus Film 2015 di Cannes, Prancis.
Tampak hadir dalam dialog tersebut sejumlah artis yang menjadi pendukung ekonomi kreatif antara lain Yovie Widianto, Raisa, Dewi Lestari, Aida Nurmala, dan Nia Dinata.
Gedung Konvensi Terbesar
Seusai berdialog dengan para pelaku ekonomi kreatif, Presiden Jokowi didampingi Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, Menkominfo Rudiantara, Menteri Perindustrian Saleh Husin, dan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten Rano Karno langsung meresmikan Indonesia Convention Exhibition (ICE), yang berdiri di atas lahan seluas 22 hektar di dalam kawasan pengembangan komersial BSD City, Serpong, Banten
ICE merupakan pusat konvensi dan eksebisi skala internasional yang dikembangkan bersama oleh Sinarmas Land Group, dan Kompas Gramedia melalui perusahaan patungan (joint venture) yaitu PT Indonesia International Expo (IIE). Nilai megaproyek ini sejumlah Rp 3,8 triliun.
IIE membangun ICE di atas lahan seluas 22 hektar di dalam kawasan pengembangan komersial BSD City, Serpong. Luas bangunan sekitar 200.000 meter persegi, dengan fasilitas dan sarana yang dimiliki yakni 10 exhibition hall dengan luas bangunan 50.000 meter persegi, aula eksebisi luar ruang seluas 50.000 meter persegi, fasilitas aula konvensi, dan ruang pertemuan sebanyak 33 unit dengan kapasitas 10.000 orang.
ICE yang dimiliki Grup Kompas dan Sinar Mas ini merupakan tempat “Convention dan exhibition” memiliki luas 117.257 meter persegi , dan di Asia hanya kalah besar dengan Tokyo Big Sight yang memiliki luas 230.873 meter persegi. (setkab)