BAGAIMANA menanggapi teman laki-laki yang suka menelepon lama? Mungkin, hal ini menjadi kegelisahan bagi setiap orang tua dan perempuan itu sendiri. Ada sebuah pertanyaan yang diajukan kepada Ustazah Nurdiana.
Assalamualaikum, ustaz/ustazah. Bila anak gadis yang komitmen menjaga diri dari pacaran, namun kadang seorang teman lelakinya (teman lama sekampung) meneleponnya yang intensitasnya sekali sebulan atau 2 kali sebulan dan ingin curhat kepadanya yang lama teleponnya bisa 1 – 2 jam.
Karena mereka tidak bisa bertemu berhubungan jarak yang sangat jauh. Namun anak gadis ini sebenarnya menaruh hati kepada temannya tersebut. Apakah seharusnya ia hindari atau itu tidak mengapa untuk menjaga silaturrahim mereka? Mohon penjelasannya. Bagaimana tindakan yang harus dilakukan anak gadis tersebut?
Baca Juga: 8 Cara Menguatkan Bonding antara Ibu dan Anak Laki-lakinya
Menanggapi Teman Laki-Laki yang Suka Menelepon Lama
Berikut jawaban Ustazah Nurdiana. Ukhtifillah ketahuilah apa yang sedang dilakukan oleh si gadis adalah permainan yang berisiko.
Kalau dia sudah berkomitmen tidak mau pacaran seharusnya dia bisa bersikap tegas, tapi kenapa dalam hal ini dia tidak tegas?
Salah satu alasannya karena dia suka dengan lelaki teman kampungnya sehingga sadar atau tidak, si gadis menikmati, buktinya apa?
Dia bisa berteleponan sampai lama, kalau dia tidak suka dan tegas pasti si gadis akan mengatakan, “Akhi, terima kasih sudah menelepon ana tapi afwan ana ada keperluan.” atau bisa dengan alasan lainnya.
Kenapa dikatakan permainan yang berisiko? Janji iblis diabadikan oleh Allah dalam firmannya:
“Kami akan datangi anak Adam dari muka, belakang, kanan dan kiri sehingga Engkau akan dapati sedikit sekali mereka yang bersyukur.” (QS. Al-A’raf :16-17)
Dan sama-sama kita ketahui di saat mereka berteleponan itu merupakan salah satu pintu masuknya setan, wahai gadis ketahuilah kenapa laki-laki temannya menelepon?
Karena dia suka dan gayung bersambut si gadis mau menerima telpon dan berlama-lama, kalaupun laki-lakinya mau curhat itu “Modus”.
Di sinilah tantangannya betul enggak dia komitmen. Karena sesungguhnya yang tersulit buat kita adalah menjaga hati, Islam adalah konsep ajaran yang sempurna dan menyeluruh sehingga Islam memberi solusi pencegahan sebelum terjadi.
Allah berfirman:
“Jangan kamu dekati zina.” (Qs. Al-Isra’: 32)
Wallahu a’lam.
[ind/Cms]