RAHASIA keteguhan mujahidin ditulis oleh Dr. Ra’fat al-Misri dan diterjemahkan oleh Ustaz Aunur Rafiq Saleh Tamhid, Lc.
Firman Allah:
ذٰ لِكُمْ وَاَ نَّ اللّٰهَ مُوْهِنُ كَيْدِ الْـكٰفِرِ يْنَ
“Demikianlah (karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu), dan sungguh, Allah melemahkan tipu daya orang-orang kafir.” (QS. Al-Anfal: 18)
Pemberitahuan Allah ini menenangkan hati orang-orang beriman dan menyampaikan dua hal:
Pertama, bahwa orang-orang kafir punya tipu daya.
Kedua, memberitahukan bahwa Allah melemahkan tipu daya mereka.
Tipu daya adalah rencana rahasia, kokoh dan punya target. Mereka membuat rencana rahasia dengan sangat kokoh dan punya target-target strategis serta bertahap.
Di antara hal yang harus diketahui orang beriman: Bahwa orang-orang kafir tidak henti-hentinya membuat tipu daya terhadap Islam dan para pemeluknya.
Orang-orang kafir dari kalangan Yahudi paling jahat tipu dayanya dan paling besar kedengkiannya!
Mungkin di hati orang yang membaca al-Quran dan menyaksikan realitas ada rasa gentar karena melihat “keberhasilan” tipu daya orang-orang kafir yang tidak pernah kendor dan tidak pernah berhenti.
baca juga: Kisah Tragis Para Mujahid yang Kalah oleh Nafsu
Rahasia Keteguhan Mujahidin
Di dalam ayat ini Allah memberitahukan, sekalipun mereka punya tipu daya dan makar terus menerus tetapi Allah pasti akan melemahkannya.
Alangkah sejuk terasa ungkapan al-Quran yang menggunakan isim fa’il ” موهن” (melemahkan)! Padahal bisa saja menggunakan fi’il (kata kerja): يوهن atau سيوهن.
Digunakan ungkapan dengan isim ( الاسم) untuk menunjukkan makna pasti dan langgeng. Berbeda dengan fi’il (kata kerja) yang menunjukkan makna baru muncul dari sebelumnya tidak ada.
Melemahkan tipu daya mereka secara pasti dan langgeng tanpa terputus dan tidak memberi mereka kesempatan untuk keberhasilan di akhir dan tidak pula untuk memetik buah sebagai balasan bagi tipu daya terus menerus!
Bahkan Allah menjelaskan kepada kita bahwa tipu daya orang-orang kafir -sebagaimana sudah menjadi ketetapan Allah- sekalipun tampak berbahaya dan menakutkan tetapi sesungguhnya tujuan-tujuan dan target-targetnya tidak tercapai:
ۚ وَمَا كَيْدُ الْكَافِرِينَ إِلَّا فِي ضَلَالٍ
“Namun, tipu daya orang-orang kafir itu sia-sia belaka.” (QS. Ghafir: 25)
Lihatlah mereka (musuh-musuh Allah) hari ini melakukan tipu daya untuk menghancurkan tentara Allah yang berjihad dan bersabar:
Mereka mengungkapkan keputusan yang telah diambil untuk memusnahkan mujahidin dan perlawananan mereka yang gagah berani; mereka juga berbicara tentang pengusiran rakyat Palestina dari tanah airnya.
Orang yang jauh dari dunia al-Quran mungkin hatinya terpengaruh dan jiwanya gentar menghadapi tipu daya setan yang jahat.
Tetapi orang-orang yang hidup bersama al-Quran, mereka mendengar dan melihat tipu daya orang-orang kafir tetapi mereka tidak gentar.
Mereka menyaksikan makar sedang dijalankan tetapi mereka justru menertawakan orang-orang lemah yang tipu daya dan makarnya dilemahkan Allah.
Selalu menyambungkan dan mendekatkan diri kepada Allah yang melemahkan tipu daya orang-orang kafir adalah jalan keselamatan dari tipu daya yang dilemahkan tersebut:
وَإِن تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا لَا يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا ۗ إِنَّ اللَّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ
“Jika kamu bersabar dan bertakwa, tipu daya mereka tidak akan menyusahkan kamu sedikit pun. Sungguh, Allah Maha Meliputi segala apa yang mereka kerjakan.” (QS. Ali ‘Imran: 120)
Cukuplah Allah yang menghindarkan kita dari kejahatan para penjahat serta tipu daya para pendosa, dan menghalau orang-orang kafir itu dengan penuh kejengkelan karena mereka tidak mendapatkan kebaikan apa pun.[ind]