ChanelMuslim.com — Brand Ethnicia Indonesia mempunyai karakter khas yaitu dengan pemakaian kain tenun dan berbagai macam batik yang menjadi subjek utamanya. Tuti Akbar adalah seorang ibu dari tiga anak yang memiliki brand Ethnicia Indonesia.
[gambar1]
Ethnic Muslim adalah salah satu produk yang diluncurkan Ethnicia Indonesia untuk menjangkau konsumen muslim. Lini ini menggunakan kain etnik atau yang lebih dikenal dengan wastra nusantara sebagai point of interest-nya, salah satunya bahan lurik dan tenun dari Nusa Tenggara Timur. Ada juga pemakaian batik Toraja dalam beberapa koleksinya, yang menjadikan produk Ethnicia ini lebih unik.
Inspirasi Tuti Akbar dalam mengeluarkan produk Etnik Muslim ini karena kepeduliannya dengan mode muslimah yang jauh dari eksplorasi terhadap potensi wastra Nusantara.
“Awal mula saya terjun ke dunia fashion langsung di kain etnik karena sebagai warga Indonesia, saya merasakan betapa kita begitu gencarnya digempur oleh produk luar yang begitu mudahnya masuk ke Indonesia. Dan justru kita tidak aware terhadap hal tersebut apalagi muslimah Indonesia, terasa sekali mereka tidak menyadari hal ini. Di situlah tantangan saya untuk terus mencoba dan berusaha dalam meluncurkan produk etnik khusus muslimah,” ujarnya saat ditemui ChanelMuslim.com di stand 220 hall A Jakarta Convention Center dalam pergelaran Indonesia Fashion Week 2019, Sabtu (30/3/2019).
[gambar2]
Wanita berkaca mata ini juga menuturkan bahwa pada awal membuka bisnis, ia kesulitan memasarkan produk muslim.
“Awal saya berkarya tahun 2009, mode Indonesia lebih banyak masuk China, Korea, Jepang, dll. Sangat sulit bagi saya memasukkan produk muslim. Awal-awal saya berkarya, saya mengeluarkan outer dengan aplikasi tenun dan bahan-bahan polos, blouse yang bisa dipakai semua kalangan, baik muslim maupun nonmuslim. Alhamdulillah saat ini, produk etnik muslim ini sudah bisa diterima oleh muslimah Indonesia,” tutur Tuti Akbar.
Terpesona Keindahan Kain Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi eksplorasi utama dari Owner Ethnicia dalam setiap karya busana yang diluncurkannya. Tuti Akbar mengaku bahwa NTT paling terkenal dengan berbagai macam tenun dan warnanya pun cantik-cantik. Ketika dipadukan dengan kain lain pun semakin cantik. Tak heran, setiap produk yang dikeluarkannya tak lepas dari kain asal NTT. Macam-macam tenun asal NTT yang digunakan yaitu Tenun Boti, Tenun Maumere, Tenun Futus, Sarita Toraja dari Tana Toraja. Setelah lini Ethnicia Indonesia, ada th 2013 Tuti Akbar meluncurkan 2nd line-nya yaitu Naturalis by Ethnicia, dengan konsep peduli lingkungan (go green), sustainable clothing yang lebih mengutamakan pemakaian kain dengan pewarna alam (natural dyes). Produk ini juga lebih banyak mengeksplorasi kain dari Bali dengan pesona warna alam yang cantik, batik warna alam dikombinasikan dengan tenun warna alam.
“Pelanggan pecinta kain etnik sangat loyal, jadi produk apa pun yang dieksplorasi pasti akan diminati karena kecintaan mereka terhadap kain etnik,” tambahnya.
[gambar3]
Ethnicia Indonesia berpusat di Pedurenan, Jatiluhur, Bekasi. Ethnicia Indonesia juga rutin meramaikan dan ikut serta dalam acara bergengsi ini sejak tahun 2013.
Koleksi dan Prestasi
Dalam setiap produk yang diluncurkan, Tuti memiliki pola tersendiri sehingga konsumen tidak merasa bosan dengan model tertentu.
“Cutting dan pola di Ethnicia, ada pola sambung menyambung karena kombinasi kain. Jadi itu karakter tersendiri dari Ethnicia. Ethnicia juga mengeluarkan Capsul Collection atau mini koleksi. Walau tidak banyak, pasti ada produk baru setiap bulannya,” tutur muslimah asal Padang tersebut.
Adapun harga dari produk Ethnicia mulai dari Rp600 ribu hingga Rp4 juta. Tahun ini, Ethnicia Indonesia mengeluarkan lini ke-3 nya, yaitu Ethnic Lite, yaitu produk Etnik Muslim dengan harga yang lebih terjangkau, dengan range harga mulai Rp200 ribu sampai Rp400 ribu. Adapun jilbab yang dikeluarkan kisaran harganya mulai Rp150 ribu sampai Rp200 ribuan.
Usaha Ethnicia Indonesia merupakan hasil “learning by doing” Tuti Akbar. Meski demikian, bisnisnya telah mencetak berbagai prestasi, yaitu di antaranya: juara 2 Lomba Rancang Busana Muslim dari Majalah Noor tahun 2013. Adapun beberapa kegiatan dan pameran yang telah diikutinya antara lain: Jogja Fashion Week 2011, Jogja Fashion Week 2012, Indonesia Fashion Week 2013 -2019, Pesona Fashion Fair dan Indonesia Islamic Fashion Fair.
Terakhir, Tuti berharap agar masyarakat Indonesia lebih mencintai produk dalam negeri dan hasil karya para penenun.
“Cintai produk asli Nusantara, hasil tangan-tangan penenun, tangan-tangan pembatik di Indonesia,” tutupnya. [ind/Farah]