ChanelMuslim.com – Ketika Seorang Ummi Galau “Kasih Sayang “Dengan Kehadiran Anak Lagi adalah Catatan Ustadzah Kingkin Anida Darisun. Berikut kisahnya:
Tiba tiba airmataku titik berjatuhan. Ingat 22 tahun lalu, Sudah akan bersalin anak kedua tapi masih inget anak pertama. “Apakah dia akan cukup mendapat kasih sayang dan perhatian? Masih kecil tapi sudah punya adik” begitu pikiran menggelayut.
Baca Juga: Perilaku Kasih Sayang dan Cinta dalam Pendidikan Anak
Ketika Seorang Ummi Galau “Kasih Sayang “Dengan Kehadiran Anak Lagi
Ternyata itu membawa dampak psikologis bagi anak kedua, Faris Husnayain. Dia selalu merasa bahwa aku lebih sayang pada kakaknya. Meski segala cara dicoba buat meyakinkan bahwa aku juga mencintainya.
Mulai dari membuatkan buku yang sudah ada template nya (sehingga tinggal pesan nama tokoh utama dan nama teman temannya) sampai membuat dongeng khusus dengan nama Faris. Direkam (di studionya Pak Kasur) lalu diperbanyak dalam kaset bekerjasama dengan penerbit Bunyan Andalan Sejati (Trimakasih Bu Djauharah Bawazir).
Semua usaha tersebut masih belum mampu menghilangkan persepsi bahwa aku juga cinta Faris.
Itulah sebuah episode perjuangan mencintai anak hingga suatu masa dia mampu meyakini bahwa aku memang mencintainya. Bahkan sekarang dia suka bernostalgia dengan masa lalunya. Menceritakan pada adik adiknya agar jadi pemberani, jangan manja.
Dia pernah dibiarkan sendiri pulang sekolah di usia 4 tahun. Berangkat sekolah naik kereta Serpong-Jakarta sendirian selama 2 tahun sejak kelas 5 SD. Kalau lapar, suka berhenti di depan tukang goreng tahu kampung, di stasiun kereta Serpong. Ngiler katanya..dan …Dan sekarang. ..
“Aku sayang Ummi”..begitu pesannya baru saja via WA. “Ummi juga sayang kamu”, balasku.
Faris beruntung sekali bisa kuliah di Jurnalistik Unpad. Alhamdulillah mendapat Dosen Luarbiasa…Ibu Maimon Herawati. Trimakasih Mbak Imun sudah demikian perhatian. Trimakasih buat do’a do’anya.
Pelajaran untukku sepanjang hayat – suasana batin seorang ibu sangat penting untuk menata kondisi jiwa seorang anak. Berjuanglah terus menerus dan sabarlah.
Jadilah ibu yang berbahagia, apapun kondisi yang sedang dihadapi.