ChanelMuslim.com – Main hujan, siapa takut?! Ah bukan takut mungkin, hanya hujan identik dengan banjir kalo di Jakarta dan sepertinya saat musin hujan anak menjadi rentan sakit. Begitukah yang ummi dan bunda rasakan?
Bulan November ini hujan mulai cukup sering mendatangi bumi Indonesia. Dan hujan-hujan permulaan ini seharusnya adalah penghilang dahaga setelah kekeringan yang cukup panjang. Tetapi, air hujan yang turun cukup deras atau hujan sedang yang cukup awet seperti menjadi alarm bagi orang tua untuk kemudian memberi peringatan kepada anak-anaknya.
“Awas hujan, nanti kamu sakit.”
“Jangan main hujan-hujanan nak, nanti kamu masuk angin.”
Itu beberapa kalimat yang sering kita dengar kala hujan mengguyur bumi. Entah darimana bahwa hujan adalah pembawa penyakit. Padahal jika ditelusuri dalam Quran dan Sunnah hujan penuh dengan keberkahan dan justru menjadi penyembuh.
Allah telah menurunkan hujan sebagai rahmat di saat diperlukan oleh seluruh makhluk.
“Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji.” (QS. Asy Syuura: 28)
Tidak ada yang dapat menurunkan hujan kecuali Allah, meski manusia sering kali mencoba berbagai cara untuk membuat hujan buatan disaat kekeringan tetapi hal tersebut fungsinya hanya untuk memancing agar hujan turun. Tetap, hanya Allah lah yang menurunkan hujan, karena itu hujan adalah anugerah-Nya, rahmat-Nya yang Allah turunkan langsung dari langit. Lalu, kenapa kita menyalahkan rahmat Allah sebagai penyebab penyakit.
Baca Juga: Hujan Es Landa Jatiluhur Bekasi
Main Hujan, Siapa Takut!
Hujan adalah air yang diturunkan dari langit dan penuh keberkahan.
“Dan Kami turunkan dari langit air yang penuh keberkahan lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam.” (QS. Qaaf: 9)
Dengan hujan, tanaman yang hampir mati bahkan telah kering kembali tumbuh, tanah yang tandus kembali subur, rumput yang menguning kembali hijau.
Air hujan itu mensucikan dan dapat menyembuhkan, sebagaimana dalam surat Al Anfaal
(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan memperteguh dengannya telapak kaki(mu). QS. 8:11
Setan tidak hentinya mengganggu manusia, dan Allah menyuratkan bahwa air hujan dapat menghilangkan gangguan-gangguan setan. Air hujan mensucikan dan menguatkan hati dan juga kaki yang berarti menguatkan tubuh kita. Bahkan Rasulullah SAW pun menyingkapkan bagian tubuhnya yang bukan menjadi aurat ketika turun hujan agar dapat terkena air hujan.
Dengarkan kisah Anas bin Malik radhiallahu anhu berikut ini:
“Anas berkata: Kami bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam kehujanan. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menyingkap pakaiannya agar terkena air hujan. Kami bertanya: Ya Rasulullah, mengapa kau lakukan ini? Beliau menjawab, “Karena ia baru saja datang dari Tuhannya ta’ala.” (HR. Muslim).
An Nawawi menjelaskan hadits ini,
“Maknanya bahwa hujan adalah rahmat, ia baru saja diciptakan Allah ta’ala. Maka kita ambil keberkahannya. Hadits ini juga menjadi dalil bagi pernyataan sahabat-sahabat kami bahwa dianjurkan saat hujan pertama untuk menyingkap –yang bukan aurat- agar terkena hujan.” (Al Minhaj)
Jadi kenapa harus takut mandi hujan?! Biarkanlah sesekali tubuh kita terkena hujan yang langsung turun dari langit, dan bisa juga mengajak anak-anak kita menikmati air hujan (catatan tentu saat anak dalam kondisi baik, tidak sedang sakit). Tidak usah terlalu banyak berpikir akan akibat hujan, atau takut karena mungkin air hujannya sudah terkena polusi atau takut hujan asam dan lainnya, percaya saja bahwa apa yang dikatakan Allah dalam Al Quran tentu benar karena Al Quran berlaku sepanjang masa.
Seorang teman juga bercerita, ia telah menikah lebih dari 5 tahun dan tak kunjung dikaruniai keturunan, telah berbagai pengobatan dilakukan dari dalam hingga luar negeri tak juga kunjung hamil.
Kemudian, ia berkenalan dengan seorang praktisi thibbun nabawi, dan dari serangkaian terapi yang dianjurkannya adalah mandi hujan. Dan Alhamdulillah, tak lama setelah ia mempraktikkan apa yang dianjurkan, ia dapat hamil. Tentunya ini tak lepas dari karunia dan izin Allah Subhanahu wa taala.
Jadi, main hujan, siapa takut?!. [wn]