ChanelMuslim.com – Apapun pilihannya, Ummu Balqis ingatkan muslimah tuntas mengambil amanah. Ketika sudah mengambil amanah, kehidupan tetap harus diseimbangkan.
“Tidak boleh lalai atau cuma satu aja yang dikerjakan misalnya kewajiban sebagai istri, kalau sudah bekerja jangan sampai melupakan kewajiban mengasuh anak,” ujar Ummu Balqis saat mengisi seminar di Universitas Indonesia, Depok, Jumat (23/11).
Dalam menuntaskan kewajiban berbagai peran baik sebagai istri, anak dari orang tua, ibu untuk anak, masyarakat hingga sebagai pekerja memiliki caranya tersendiri.
Hal paling utama agar mendalami kewajiban peran yang dilaksanakan, benahi niat terlebih dahulu. Tanya pada diri sendiri terhadap niat untuk bekerja. Dasar dari niat menjadi penting agar kontribusi hidup menjadi ibadah.
Ketika seorang istri bekerja, cari niatnya bekerja “untuk apa”. Jika hanya sebagai tren, itu menjadi salah. Namun, demi berkontribusi membiayai hidup keluarga baru diperbolehkan. Hal inni sejalan dimana muslimah seharusnya juga kuat secara ekonomi.
Setelah niat, cari ilmu dan kaidah syar`inya. Carilah pekerjaan yang bebas untuk diri pribadi menutup aurat. Hindari juga pekerjaan yang selalu dengan non muhrim, misalnya selalu diminta pihak perusahaan ke luar kota hanya berdua dengan rekan non muhrim.
Mengatur waktu pun penting. Hal ini demi menghindari kekacauan hidup, ketidakefektifan waktu dan kurang kualitas kegiatan yang seharusnya dilakukan.
Hidup harus bisa diseimbangkan antara dunia dan akhirat, waktu pribadi dan orang lain serta waktu pekerjaan dan keluarga. Ketika bisa menyeimbangkan porsi aktivitas, seorang muslimah masih bisa tetap berpikir jernih.
Terkait manajemen waktu, para sahabat muslimah harus mengingat waktu laksana pedang.
“Jika kita tidak menggunakannya, maka pedang tersebut akan menebasmu. Kalau kita tidak menyibukkan pada kebaikan, pasti kita disibukan dengan hal yang sia-sia,” ujar Ummu Balqis yang juga mengutip perkataan Imam Syafi`i.
Selain itu, jika memang seorang muslimah mempunyai peran lain seperti ibu rumah tangga sekaligus pekerja kantoran, pengusaha ataupun lainnya, lakukan sesuatu hanya yang penting dari Allah rida.
Atur prioritas sebagai muslimah yang memiliki banyak peran baik di keluarga, pekerjaan dan masyarakat. Ketika semua bisa diatur, lakukan kegiatan tersebut sebagai ciri lifestyle pribadi. (Firda)