Chanelmuslim.com – Merperbanyak Membaca Al-Qur’an
Selama bualan Ramadhan, Rasullullah Shallalahu Alaihi wa Salam banyak membaca Al-Qur‘an Al-Karim. Pada bulan ini Malaikat JIbril Alaihisalam turub ke bumi atas perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk menbacakan Al-Qur‘an kepada utusan-Nya. Dalam hadist riwayat Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu disebutkan,
“Rasullullah Shallalahu Alaihi wa Salam ditemui Jibril di setiap malam pada bulan Ramadhan untuk membaca Al-Qur‘an.” (Muttafaq Alaih)
Baca Juga: Berantas Buta Huruf Al-Qur’an di Jabar dengan Metode ILQ
Merperbanyak Membaca Al-Qur’an
Penjelasan dari hadist ini atau pratik dari membaca Al-Qur‘an di sini adalah, bahwa Malikat Jibril membaca terlebih dahulu dengan didengarkan secara cermat oleh Nabi, kemudian setelah itu baru giliran Nabi yang membaca dengan didengarkan oleh JIbril.
Kebiasaan Rasullullah Shallalahu Alaihi wa Salam dalam hal membaca Al-Qur‘an Pada bulan Ramadhan ini, dari satu sisi memang berbeda dengan umat Islam pada umumnya. Karena beliau membaca dengan pengawasan langsung dari seorang malaikat yang bertugas menurunkan Al-Qur‘an kepada beliau, yaitu JIbril. Dan tentu saja apa yang dilakukan JIbril adalah atas perintah dari Allah.
Setidaknya ada tiga hikmah yang dapat dipetik dari hal ini. Pertama; Pembacaan Al-Qur‘an yang dilakukan Nabi di hadapan Jibril ini adalah untuk penguat dan penekanan kembali hapalan beliau. Dengan demikian, hafalan dan bacaan Al-Qur‘an Nabi akan selalu terpelihara dari kesalahan, karena beliau senantiasa di bawah pengawasan dari Allah. Hal ini bukan berarti Nabi lupa akan hafalan Al-Qur‘an sehingga perlu disimak bacaanya oleh Jibril. Akan tetapi, justru akan memperkokoh hafalan beliau. Selain itu, ini adalah penghormatan dan penjagaan dari Allah yang diberikan kepada Nabi-Nya.
Kedua; Kita sebagai umat Islam mesti mencontohkan beliau untuk banyak membaca Al-Qur‘an di bulan Ramadhan. Karena sesungguhnya pelajaran terpenting dari menbaca Al-Qur‘an Rasullullah Shallalahu Alaihi wa Salam setiap bulan Ramadhan di bawah pengawasan Jibril adalah, bahwa beliau yang jelas-jelas terjaga hafalan Al-Qur‘annya saja masih tadarus Al-Qur‘an, lalu bagaimana dengan kita dengan kita yang lupa ini?! Tentu saja kita mesti lebih banyak membaca Al-Qur‘an untuk senantiasa memperkuat hafalan dan memperbagus bacaan. Terutama di bulan Ramadhan.
Ketiga; Senantiasa memperbanyak amal ibadah di bulan Ramadhan yang mulianya lagi penuh berkah ini. Dan di antaranya adalah dengan membaca Al-Qur‘an
“Bacalah Al-Qur‘an, karena sesungguhnya ia akan datang pada Hari Kiamat sebagai penolong orang yang rajin membacanya.” (HR. Muslim)
Namun demikian, meskipun dianjurkan membaca Al-Qur‘an, sebanyak-banyaknya selama bulan Ramadhan, tidak selayaknya jika kita membaca Al-Qur‘an dengan cepat dan tergesa-gesa tanpa memperhatikan kaidah tajwid dan tanpa mentadaburi maknanya. Sebagaimana yang sering kita saksikan di masjid-masjid setiap bulan Ramadhan.
Itulah makanya, ketika Aisyah Radhiyallahu Anha mendengar seorang membaca Al-Qur‘an dengan cepat, ia berkata “Sesungguhnya orang ini tidak membaca Al-Qur‘an, tetapi juga tidak diam!”
Ibnu Abbas berkata, “ Aku lebih suka membaca Al-Baqarah dan Ali Imram dengan tartil dan taddabur, daripada membaca seluruh Al-Qur‘an dengan tergesa-gesa dan serampangan.” Dan Ibnu Mas’ud Radhiyallahu Anhu mengatakan, bahwa barang siapa yang menghatamkan membaca Al-Qur‘an, kemudian dia berdoa, pasti dikabulkan.
Sumber : 165 Kebiasaan Nabi, Abduh Zulfidar Akaha, Pustaka Al Kautsar