ChanelMuslim.com – Gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah menghasilkan kerusakan yang melebihi gempa yang terjadi di Lombok. Hingga saat ini, gempa susulan sering terjadi. Warga masih trauma dengan gempa dan tsunami, mereka enggan untuk tinggal di dalam rumah yang masih berdiri. Mereka memilih untuk berada di luar rumah.
Kerusakan dahsyat akibat gempa dan tsunami membuat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kesulitan melakukan pengiriman personel Tim SAR maupun logistik ke Kota Palu dan Donggala karena akses darat, udara, dan laut menuju daerah terdampak gempa masih sulit ditembus.
Hal ini yang dirasakan oleh Ratih Desvita Sari dan keluarganya. Dibantu oleh keluarga dan teman-teman yang berada di daerah lain, mereka menggalang dana untuk membiayai dapur umum yang mereka kelola. Namun kesulitan terjadi untuk menarik dana dari ATM karena bank-bank di sana masih tutup. Sementara itu persedian pangan mulai menipis dan bantuan sulit masuk ke daerah ini.
TNI sudah memberangkatkan tujuh Satuan Setingkat Kompi (SSK) Batalyon Kesehatan, Batalyon Zeni Tempur, Batalyon Infantri, dan Batalyon Zeni Komunikasi dan Konstruksi dengan dua pesawat Hercules dari Bandara Halim Perdanakusuma. Mereka pun mengalami kesulitan untuk menembus hingga ke Palu dan Donggala Terlebih Donggala yang medannya lebih sulit karena konturnya yang berbukit. Di samping itu, sejumlah ruas jalan menuju Kota Palu maupun Donggala juga terputus karena rusak oleh gempa atau tertimbun longsor. Sementara untuk melalui jalur laut, fasilitas pelabuhan tidak bisa digunakan karena rusak diterjang tsunami.
Pemerintah memutuskan untuk menerima tawaran bantuan internasional untuk bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Berikut daftar kebutuhan tanggap darurat:
1. Alat angkut udara
Saat ini pemberian bantuan yang paling cepat dan efektif disalurkan melalui jalur udara. Sebab beberapa jalan darat masih terputus. Namun, dari panjang 2.500 meter landasan pacu di bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, hanya 2.000 meter saja yang bisa didarati. Dan hanya alat angkut udara C130 hercules yang bisa mendarat di sana,.
2. Tenda pengungsian
Tercatat ada 109 lokasi tempat pengungsian. Kebutuhan tenda menjadi salah atau yang dibutuhkan.
3. Water treatment
Warga korban bencana kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Tak banyak sumber air bersih yang ada. Sumur pompa tak berfungsi karena pasokan listrik masih rendah.
4. Genset
Pasokan listrik masih minim di lokasi bencana. Oleh karena itu, pemerintah masih membutuhkan tambahan genset agar kebutuhan listrik bisa terpenuhi dalam masa tanggap darurat.
5. Rumah sakit lapangan
Banyaknya korban luka membuat kebutuhan rumah sakit lapangan sangat dibutuhkan. Pemerintah berharap bantuan internasional mencakup kebutuhan ini.
6. Fogging
Pemerintahan mengatakan, fogging menjadi salah satu hal yang dibutuhkan dalam masa tanggap darurat bencana. Ketersediaan untuk menetralisir kemungkian jenazah-jenazah yang terlambat dikubur yang bisa menimbulkan penyakit. (MAY)
*Sumber: Kompas.com dan JPP.go.id