SETIAP rumah tangga pasti memiliki masalah. Dan masalah bisa membesar jika tidak ditangani dengan baik. Berangkat dari problem ini, Sekolah Pranikah Salimah (Serasi) batch 2 mengangkat tema “7 Problematika Rumah Tangga” dalam kelas yang dilaksanakan pada Ahad (26/10) pagi di Masjid Ni’matur Rubbiyah, Kepatihan Tulungagung
Sekretaris Salimah Tulungagung, Nurani Hanisah yang menjadi narasumber kegiatan ini mengajak para peserta memahami bahwa konflik rumah tangga bukan sekadar ujian, tetapi juga cermin untuk belajar dan memperbaiki diri.
Menurut ibu dari 4 orang anak ini, problematika rumah tangga merupakan bagian dari sunatullah, yaitu suatu hal yang pasti dialami setiap pasangan. Ujian ini, katanya, tidak untuk dihindari, melainkan dipahami dan disikapi dengan bijak agar rumah tangga tetap harmonis mencapai bahagia berkah Allah.
Ia menguraikan tujuh jenis problematika utama dalam keluarga yang kerap jadi sumber pertengkaran:
1. Pelanggaran syar’i dan etika, seperti tidak menjaga pergaulan, lalai menjalankan kewajiban agama, atau bersikap tidak adil pada pasangan.
2. Disharmonisasi, akibat perbedaan visi, karakter, dan kebiasaan kecil yang sering dianggap sepele.
3. Fase perkembangan rumah tangga, dari masa pengantin baru hingga masa anak dewasa, yang menuntut penyesuaian berulang.
4. Masalah ekonomi, bukan karena jumlah penghasilan, tetapi karena sikap terhadap rezeki.
5. Problematika anak, mulai dari perencanaan, pola asuh, hingga pendidikan.
6. Hubungan dengan keluarga besar, terutama mertua dan ipar, yang sering kali menimbulkan gesekan.
7. Pengaruh sosial, termasuk media sosial yang kadang memperkeruh suasana rumah tangga.
Nurani menegaskan bahwa semua problem tersebut bisa diredam bila pasangan melakukan komunikasi yang jujur dengan visi yang sama serta memiliki kesadaran spiritual.
“Segala masalah perlu dikembalikan pada prinsip Islam. Suami-istri harus berdiskusi dengan kepala dingin dan tidak mengumbar masalah rumah tangga ke media sosial,” ujar perempuan yang bekerja sebagai auditor di Inspektorat Pemkab Tulungagung.
Menutup materinya, Nurani mengingatkan bahwa dalam menghadapi problematika rumah tangga, pasangan suami istri memerlukan kesiapan fisik dan mental. “Hadapilah ujian rumah tangga dengan fisik yang sehat. Jangan lupa makan, jaga kesehatan, kelola pikiran dengan tenang, dan teruslah berkomunikasi dengan pasangan,” pesannya. [Mh/dyta, fat]





