OLAHRAGA lari merupakan pilihan yang baik bagi pemula yang ingin mulai hidup lebih aktif. Pentingnya memahami kondisi jantung terlebih dahulu sebelum mulai berlari, terutama bagi mereka yang belum terbiasa berolahraga secara rutin.
Berlari bisa menjadi cara sederhana untuk meningkatkan kebugaran. Hanya saja, aktivitas ini bukan tanpa risiko jika dilakukan tanpa persiapan.
Terlebih lagi, pemula sering kali langsung ingin berlari jauh atau cepat tanpa mengenal batas tubuhnya sendiri. Padahal, kesiapan fisik, terutama kesehatan jantung, sangat menentukan apakah lari akan membawa manfaat atau justru membahayakan.
Sebelum memulai aktivitas fisik intens seperti lari, penting bagi seseorang untuk melakukan pemeriksaan kondisi jantung, apalagi jika memiliki faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, diabetes, atau riwayat penyakit jantung di keluarga.
Olahraga memang baik, tapi harus disesuaikan dengan kemampuan jantung. Jangan sampai aktivitas fisik yang bertujuan menyehatkan justru memicu serangan jantung karena kondisi dasar tidak diperiksa terlebih dahulu.
Baca juga: Fakta, Berjalan Kaki Secara Rutin Dapat Mengurangi Stres dan Cemas
Olahraga Lari jadi Pilihan Terbaik Bagi Pemula
Pemeriksaan jantung bisa dilakukan melalui EKG, treadmill test, atau echocardiography jika dibutuhkan.
Dengan begitu, dokter bisa merekomendasikan intensitas olahraga yang aman bagi individu tersebut. Bagi pemula, aktivitas ringan hingga sedang seperti jalan cepat atau lari pendek dengan jeda bisa menjadi awal yang baik sebelum meningkatkan intensitas.
Bagi yang sudah siap secara fisik, memulai rutinitas lari sebaiknya dilakukan secara bertahap. Berikut beberapa tips yang bisa diikuti:
Mulai dari yang sederhana
Tak perlu langsung menargetkan jarak jauh atau kecepatan tinggi. Berlari selama satu menit, lalu berjalan satu menit secara bergantian dalam jarak dua mil bisa menjadi awal yang baik.
Gunakan sepatu dan pakaian yang tepat
Pilih sepatu khusus lari yang memberikan bantalan dan dukungan yang cukup. Pakaian sebaiknya berbahan ringan dan menyerap keringat untuk kenyamanan maksimal.
Gunakan teknologi untuk memantau kemajuan
Aplikasi atau perangkat seperti jam tangan pintar bisa membantu memantau jarak, kecepatan, dan detak jantung saat berlari, serta menjaga motivasi.
Buat jadwal yang realistis
Untuk pemula, berlari dua hingga tiga kali per minggu sudah cukup. Sisanya bisa diisi dengan latihan kekuatan, yoga, atau istirahat aktif.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tetap termotivasi
Memutar musik favorit saat lari, berlari bersama teman, atau mengikuti komunitas lari bisa membuat kegiatan ini lebih menyenangkan dan konsisten.
Jaga keamanan dan hidrasi
Selalu pastikan tubuh cukup cairan sebelum dan sesudah lari. Jika berlari di luar ruangan, hindari tempat gelap dan tetap waspada dengan sekitar.
Istirahat yang cukup
Jangan abaikan pentingnya hari istirahat. Tubuh memerlukan waktu untuk pulih agar tidak rentan terhadap cedera.
Olahraga lari memang menawarkan banyak manfaat, namun pemula sebaiknya memulainya dengan persiapan yang matang.
Memastikan jantung dalam kondisi sehat adalah langkah awal paling penting agar manfaat olahraga dapat dirasakan secara optimal dan aman. [Din]