PADA masa dakwah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam di Madinah, kaum Muslimin tidak hanya menghadapi tantangan dari luar, tetapi juga dari dalam, termasuk dari sebagian kelompok Yahudi yang tinggal di sekitar kota tersebut.
Meski awalnya telah disepakati Piagam Madinah sebagai bentuk komitmen hidup berdampingan secara damai, beberapa suku Yahudi justru berulang kali melanggar perjanjian, melakukan pengkhianatan, dan bersekongkol dengan musuh-musuh Islam.
Deretan pengkhianatan ini menjadi bagian penting dari sejarah perjuangan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam menegakkan masyarakat Islam yang adil dan berdaulat.
Ketika Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam hijrah ke Madinah (622 M), di sana sudah ada tiga kabilah besar Yahudi:
– Bani Qainuqa‘
– Bani Nadhir
– Bani Quraizhah
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kemudian membuat Piagam Madinah yaitu perjanjian damai dan tolong-menolong antara kaum Muslimin dan Yahudi di Madinah.
Namun, ketiganya kemudian berkhianat satu per satu.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pengkhianatan Bani Qainuqa‘ (Waktu: Tahun 2 H, setelah Perang Badar)
Bentuk pengkhianatan:
– Mereka menghina kemenangan kaum Muslimin di Badar dan menantang perang.
– Seorang wanita Muslimah masuk ke pasar mereka; seorang Yahudi membuka jilbabnya hingga auratnya tampak, lalu seorang Muslim membunuh pelakunya. Akibatnya, kaum Yahudi membunuh Muslim tersebut, dan konflik pun pecah.
– Mereka melanggar Piagam Madinah dan menolak hukum Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Akhirnya, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengepung mereka selama 15 hari, lalu mereka menyerah.
Dihukum berupa diusir dari Madinah, dan pindah ke Syam (Syria) dengan membawa harta yang bisa dibawa oleh unta.
(Rujukan: Ibnu Hisyam, As-Sirah an-Nabawiyyah 2/47;
Al-Waqidi, Al-Maghazi 1/176)
Pengkhianatan Bani Nadhir (Waktu: Tahun 4 H)
Bentuk pengkhianatan:
– Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam datang ke mereka untuk meminta bantuan diyat (tebusan darah) dua orang, sesuai perjanjian.
– Mereka berpura-pura menerima, tetapi merencanakan untuk membunuh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dengan menjatuhkan batu besar dari atas rumah.
– Malaikat Jibril memberitahu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, lalu beliau segera meninggalkan tempat itu.
Akhirnya, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengepung mereka selama 6 hari.
Mereka diusir ke Khaibar dan Syam. Mereka membawa harta sebanyak yang bisa dibawa unta, namun tidak boleh membawa senjata. Pengusiran ini diabadikan di surat Al Hasyr: 2-5.
Dereten Pengkhianatan Yahudi Di Masa Rasulullah
Pengkhianatan Bani Quraizhah (Waktu: Tahun 5 H (Perang Khandaq / Ahzab))
Bentuk pengkhianatan:
– Ketika kaum Quraisy dan sekutu mengepung Madinah, Bani Quraizhah membatalkan perjanjian damai dengan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
– Mereka bersekutu dengan pasukan Ahzab, membuka benteng dan siap menyerang dari dalam.
– Kaum Muslim berada di dua tekanan: musuh dari luar parit dan pengkhianatan dari dalam.
Akhirnya, setelah perang selesai, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memerangi mereka.
Mereka menyerah, dan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyerahkan keputusan kepada Sa‘d bin Mu‘adz (pemimpin Aus).
Sa‘d memutuskan:
“Yang berperang dibunuh, wanita dan anak-anak ditawan, dan harta dibagi.” Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Sungguh engkau telah memutuskan dengan hukum Allah dari atas tujuh langit.” (HR. Bukhari-Muslim. Peristiwa ini diabadikan dalam surat Al Ahzab: 26-27.
Pengkhianatan Yahudi Khaibar (Waktu: Tahun 7 H)
Bentuk pengkhianatan:
– Mereka menjadi pusat konspirasi Yahudi setelah Bani Nadhir diusir ke sana.
– Mereka memprovokasi suku-suku Arab untuk menyerang Madinah.
– Mereka menyimpan senjata dan kekuatan untuk melawan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Akhirnya, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memimpin Perang Khaibar, benteng mereka ditaklukkan satu per satu.
Penduduk Khaibar diizinkan tetap tinggal, tapi wajib membayar separuh hasil kebun kepada kaum Muslimin.
Namun, kemudian mereka berkhianat lagi, hingga akhirnya Umar bin Khattab di masa khilafah mengusir seluruh Yahudi dari Hijaz.
Baca juga: Tetap Siaga! Inilah Sejarah Yahudi yang Tak Pernah Lepas dari Pengkhianatan Pada Janji
Pelajaran dan Hikmah:
Ada pola umum dalam pengkhianatan mereka:
– Melanggar perjanjian damai. Ini terus berlangsung sampai hari ini di Palestina.
– Menghasut suku-suku Arab agar memerangi Islam.
– Berusaha membunuh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan tokoh-tokoh Islam. Ini terus berlangsung sampai hari ini yaitu berusaha membunuh seluruh tokoh-tokoh pejuang Islam.
– Berkhianat saat umat Islam dalam kesulitan.
– Menyebar fitnah dan menebar keraguan terhadap wahyu.
[Sdz]