MEMBANGUN faktor pembangun keutuhan keluarga, dijelaskan oleh Konselor Keluarga sekaligus Founder Wonderful Family Institute, Cahyadi Takariawan.
“Perselisihan dan pertengkaran” disebut sebagai faktor paling dominan yang menyebabkan perceraian di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini.
Tentu ada sangat banyak sebab yang memicu lahirnya perselisihan dan pertengkaran terus menerus tersebut.
Ini menjadi tren penyebab perceraian yang bisa terus dominan.
Melihat faktor paling utama penyebab cerai di Indonesia adalah perselisihan dan pertengkaran, berarti yang diperlukan untuk menguatkan ketahanan keluarga Indonesia adalah kemampuan untuk mengelola perselisihan dan pertengkaran antara suami dan istri.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Ini bukan saja soal teknis ”how to” namun menyangkut aspek yang lebih fundamental.
Hal-hal apakah yang bisa meminimalisir perselisihan dan pertengkaran antara suami dan istri?
Faktor apakah yang akan mampu membangun keutuhan sebuah keluarga, meskipun di dalamnya terdapat perselisihan dan pertengkaran?
Saya jadi teringat pengalaman yang diceritakan Mark Manson, seorang konsultan pengembangan diri, bloger dan penulis buku “Everything is F*cked: A Book About Hope” serta beberapa buku laris lainnya.
Menemukan Faktor Pembangun Keutuhan Keluarga
Baca juga: Pembangunan Ramah Keluarga, Solusi Sistemik untuk Tantangan Megatrend
Saat resepsi pernikahan, Mark bertanya dan meminta nasihat kepada beberapa tamu undangan.
Namun kemudian Mark berpikir, mengapa tidak sekalian saja memperluas jangkauan pertanyaan kepada ratusan ribu pembaca blog pribadinya, di markmanson.net?
Jika ia bertanya dan meminta pendapat melalui blog, akan semakin banyak nasihat didapatkan.
Akhirnya, melalui blog tersebut, Mark mengajukan sejumlah pertanyaan kepada para dua kelompok pembaca.
Kelompok pertama adalah mereka yang sudah menikah lebih dari 10 tahun, dan masih bahagia dengan pernikahannnya.
Kelompok kedua adalah mereka yang pernah menikah, dan sekarang sudah bercerai dengan pasangannya.
Kepada kelompok pertama, Mark mengajukan pertanyaan, hal apakah yang membuat mereka berhasil menjaga keutuhan dan kebahagiaan hubungan dengan pasangan?
Sedangkan kepada kelompok kedua, Mark mengajukan pertanyaan, hal apakah yang menyebabkan mereka tidak berhasil menjaga keutuhan pernikahan?
Bersambung.[Sdz]