ChanelMuslim.com – Dalam Forum Perdamaian Dunia ke-7, Din Syamsuddin hadir sekaligus memberikan sambutan acara. Berlokasi di Hotel Sultan, Jakarta, (14/08), Penggagas World Peace Forum (WPF) ini meyakini Indonesia bisa jadi contoh perdamaian agama bagi negara-negara lainnya.
Melalui konsep Middle Path atau jalan tengah, Indonesia bisa menjadi pencetus perdamaian dilihat dari berbagai aspek. Budaya Indonesia memiliki cerminan dengan pendekatan jalan tengah. Masyarakat senang dengan adanya solusi jalan keluar dalam menghadapi masalah.
“Kita cenderung mencari jalan keluar, duduk bersama mencari solusi. Inilah yang suka disebut dengan gotong royong,” ujar Din Syamsuddin.
Ia menambahkan, agama-agama di Indonesia mempunyai ajaran yang mengharuskan sikap gotong royong. Dalam Islam, ada konsep wasatiyah, begitupun dengan agama lain dengan sesuai kepercayannya masing-masing.
Selain itu, Din Syamsuddin merasa dunia semakin kacau dan mengalami ketidakpastian serta gangguan besar. Kekacauan ini akan menghasilkan sistem dunia yang ekstrem. Sistem dunia yang terlalu menekankan kebebasan akan menimbulkan liberalisme. Terlebih ancaman liberalisme akan masuk ke segala aspek.
Aspek tersebut bisa masuk pada sisi ekonomi, budaya maupun politik. Ancaman liberalisme akan mencampuri urusan hak yang tidak wajar. Bagi Din Syamsuddin, keseimbangan antara hak dan kewajiban menjadi penting. Keseimbangan tersebut bisa diraih melalui jalan tengah.
Konsep jalan tengah dari budaya Indonesia pun diangkat menjadi tema. Hasil dari World Peace Forum ini nanti akan dikembalikan lagi kepada para peserta yang hadir. Jika peserta melihat konsep jalan tengah menjadi solusi, konsep ini bisa dikuatkan sebagai konsep yang diakui melalui putusan PBB.
“Konsep jalan tengah juga sebenarnya sudah terceminkan dari ideologi Pancasila,” tutupnya.[ind/Firda]