KISAH inspiratif datang dari Waitatiri, seorang mahasiswa Indonesia yang berhasil menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Buku yang ia tulis tentang perundungan (bullying) kini menjadi bahan ajar di Universitas Harvard, Amerika Serikat.
Waitatiri, lulusan Universitas Indonesia yang meraih beasiswa LPDP, berhasil menempuh pendidikan di Harvard University dengan jurusan Learning Design, Information and Technology.
Baca juga: Sembilan Universitas di Indonesia Berhasil Masuk Kampus Terbaik di Asia dalam Bidang Pemasaran
Waitatiri, Mahasiswa Indonesia Buat Buku Tentang Bullying yang jadi Bahan Ajar di Harvard
Kepeduliannya terhadap pendidikan anak-anak Indonesia membawanya mendirikan program donasi ponsel saat pandemi Covid-19 dan mengembangkan metode pembelajaran inovatif di berbagai media.
Ia juga menulis buku The Missing Colours, yang mengangkat isu bullying, hingga akhirnya dijadikan bahan ajar di Harvard dan beberapa sekolah di Amerika Serikat.
Lihat postingan ini di Instagram
Kini, Wai tengah mengembangkan platform belajar Smartick Indonesia untuk anak usia 4-14 tahun, dengan fokus pada literasi numerasi guna meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kepercayaan diri anak-anak.
Berkat dedikasinya di dunia pendidikan, ia membuktikan bahwa pengalaman pribadi dapat menjadi inspirasi untuk menciptakan perubahan besar bagi generasi mendatang.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Prestasi Waitatiri ini bukan hanya membanggakan bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi bangsa Indonesia. Ia telah membuktikan bahwa anak muda Indonesia mampu menghasilkan karya yang berkualitas dan berdampak positif bagi dunia.
Kisah Waitatiri ini diharapkan dapat menginspirasi generasi muda Indonesia untuk tidak takut bermimpi besar dan terus berkarya. Ia juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap isu perundungan dan bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua orang. [Din]