VIRAL di media sosial ada mobil warna silver yang hanyut di kali Cikarang saat banjir pekan kemarin. Alhamdulillah korbannya selamat, begitu pun dengan mobilnya.
Tak ada firasat buruk Eko (40-an) saat hendak berangkat kerja. Pagi itu, Selasa (4/3) jam 5 pagi lewat 15 menit, Eko siap sudah berangkat kerja.
Biasanya, ia berangkat kerja dengan menggunakan sepeda motor. Warga di sekitar Kampung Nawit Cikarang itu memilih menggunakan mobil karena cuaca gerimis.
Masih di kampung Nawit, sungai di tepian jalan kampung sudah terlihat meluap. Luapan bahkan sudah membanjiri jalan kampung yang akan ia lewati.
Ia ragu apa bisa melewati genangan yang berhimpitan dengan sungai Cikarang yang meluap tinggi itu. Eko pun mengukur dengan tangannya sendiri. Rupanya, tinggi genangan di jalan masih satu jengkal. Artinya, masih bisa dilewati.
Di luar dugaan Eko, ketika mobilnya masuk genangan, tiba-tiba datang arus deras dari sungai dan menyapu seisi jalan. Arus deras itu tiba-tiba membuat mobil yang ditumpangi Eko terasa mengambang.
Eko berusaha memundurkan mobilnya untuk keluar dari genangan. Sayangnya, arus deras itu sudah terlanjur membuat mobil warna silver Eko mengambang. Mesin mobil pun tiba-tiba mati.
Dalam hitungan detik, Eko dan mobilnya tertarik masuk sungai yang sedang meluap dan berarus deras. Air sudah memasuki ruangan mobil setinggi pinggang.
Eko menyadari kalau ia keluar mobil melalui pintu, maka sekejap air akan mendorong Eko kedalam mobil. Karena itulah, ia mencoba keluar melalui jendela. Dan ia pun berhasil.
Sejumlah warga yang hendak ke sawah berteriak-teriak histeris mendapati pemandangan miris itu. Bahkan di antara mereka ada yang merekam melalui ponsel.
Seorang anak muda yang berada dekat tepian sungai berusaha menjulurkan sebatang bambu ke arah Eko untuk menolong. “Ayo pegang bambu!” teriaknya.
Eko memang berhasil memegang ujung bambu yang dijulurkan. Tapi karena arus sungai begitu deras, pegangannya terlepas. Ia pun hanyut terbawa arus sungai. Sementara mobilnya sudah tenggelam.
“Saya waktu itu berusaha untuk mengatur nafas. Saat tenggelam saya keluarkan nafas, dan saat timbul di permukaan sungai saya ambil nafas,” ucap Eko seperti ditayangkan Edisi Fakta TV-One, Senin (10/3).
Pria bertubuh gemuk itu akhirnya merasa pasrah. “Saya pasrah dengan takdir Allah yang akan saya alami,” ucapnya mengenang saat timbul dan tenggelam di permukaan sungai.
Ajaibnya, arus sungai menghanyutkan tubuh Eko ke arah sebuah pohon besar yang seolah berada di tengah sungai karena banjir. Dalam kesadarannya, Eko langsung meraih pohon besar itu dan berpegangan kuat.
Sementara itu, ada warga lain yang rupanya ikut prihatin ketika menyaksikan keadaan Eko itu. Pria itu bernama Dalim.
Dalim sebenarnya hendak ke sawah di pagi itu. Sebenarnya, sejak Eko keluar dari mobil, ia sudah ingin melompat ke sungai untuk menolong Eko. Tapi dicegah oleh orang-orang yang berada di dekat situ. “Jangan, bahaya!” ucap mereka.
Namun, karena rasa keprihatinannya yang begitu dalam, Dalim tak lagi menggubris seruan orang di sekitarnya. Ia langsung membuka jaket dan celana panjang. Ia langsung lompat ke sungai untuk menyelamatkan Eko. Sebelum melompat ke sungai, Dalim sudah menyiapkan tali seadanya.
Begitu Eko ‘nyangkut’ di sebatang pohon, Dalim pun tiba memegang erat tubuh Eko sambil keduanya berpegangan di batang pohon. Dalim mengikatkan tubuhnya dan tubuh Eko di pohon itu agar tak terlepas.
Sekitar satu jam berikutnya, tim penyelamat tiba dan menyelamatkan keduanya dengan menggunakan ban. Alhamdulillah, Eko akhirnya bisa diselamatkan.
Beberapa waktu kemudian, ratusan warga juga ikut mengeluarkan mobil Eko dari dalam sungai. Mereka bergantian berenang menyusuri sungai untuk mencari keberadaan mobil. Setelah didapat, mobil diikat dengan tambang besar dan ditarik bersama-sama.
Alhamdulillah mobil Eko akhirnya juga bisa diselamatkan. [Mh]