SEORANG pelancong Italia, Nicolo Guarrera, sangat tersentuh oleh kebaikan Imam Hilmi Yilmaz di Düzce, Turki.
Dikutip dari aboutislam.net, ketika Guarrera mencari perlindungan di Masjid Desa Kirazli, Yilmaz tidak hanya memberinya tempat berteduh tetapi juga memastikan kenyamanannya dengan berbagi makanan dan merawat kesejahteraannya.
Meski musafir itu berusaha menolong, sang imam tetap mengutamakannya, bahkan membersihkan sepatunya yang berlumpur.
Baca juga: Festival Budaya Turkiye Memperingati Ribuan Anak Gaza yang Syahid
Nicolo Guarrera, Orang Italia yang Tersentuh oleh Imam Hilmi Yilmaz di Turki
Keramahtamahan yang sesungguhnya: disambut tanpa kata-kata, diberi makan dan berkata sudah kenyang, disambut dan dipeluk alih-alih ditinggalkan sendirian.
“Imam bahkan mencuci sepatu saya, anehnya, tanpa berkata apa-apa. Saya menemukannya di kamar mandi sedang menyikat sikatnya, secara langsung, dan ketika saya mencoba menghentikannya, dia mengangkat bahunya dan terus membersihkannya sambil tersenyum, mengatakan sesuatu yang pasti ingin dia katakan. Jangan khawatir, saya melakukannya dengan senang hati,” Ucap Nicolo.
“Sungguh, saya kehilangan kata-kata atas keramahtamahan yang diterima di Turki.”
Interaksi hangat mereka menghasilkan pertukaran budaya yang bermakna, menyoroti hakikat keramahtamahan Turki dan nilai-nilai Islam.
Kisah Guarrera, yang dibagikan secara luas di media sosial, menunjukkan kekuatan kebaikan lintas budaya.
Kisah Nicolo Guarrera dan Imam Hilmi Yilmaz adalah contoh nyata tentang bagaimana Islam dapat menyentuh hati siapa saja, tanpa memandang latar belakang atau asal-usul.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kesederhanaan dan ketulusan dalam menyampaikan ajaran agama, seperti yang dilakukan oleh Imam Hilmi, adalah cara terbaik untuk menunjukkan keindahan Islam.
Cerita ini juga mengingatkan kita bahwa hidayah adalah hak prerogatif Allah, yang datang kepada siapa pun yang dikehendaki-Nya. [Din]