ORANG-orang soleh merupakan sosok yang mulia. Tapi, gemerlap dunia bukan untuk mereka.
Surah Al-Qamar ayat 53 dan 54 merupakan kenangan yang luar biasa untuk Ibnu Taimiyah rahimahullah. Ulama yang hidup di abad ke-13 masehi ini wafat dalam penjara saat sedang membaca ayat tersebut.
Beliau dipenjara bukan karena kriminalitas. Tapi karena dianggap melawan kebijakan penguasa saat itu.
Meski dalam penjara, penulis Kitab Majmu’ Fatawa ini tetap bisa mengisi taklim. Tentu dengan cara sembunyi-sembunyi. Beliau berada dalam penjara sementara murid-muridnya berada di luar, dari tempat yang dekat dengan jendela ruang penjara beliau.
Bagaimana caranya? Para murid ini membawa kayu-kayu arang untuk dilemparkan ke jendela ruang penjara Ibnu Taimiyah. Dari arang itulah, guru dari Ibnul Qayyim Al-Jauziyah ini menulis pelajaran di dinding dekat jendela. Hanya tangan beliau saja yang terlihat.
Ayat terakhir yang beliau baca begitu istimewa, seperti mengabarkan keadaannya setelah dijemput kematian.
“Sungguh, orang-orang bertakwa berada di taman-taman dan sungai-sungai, di tempat yang disenangi di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa.” (QS. Al-Qamar: 53-54)
Begitu pun yang dialami ulama kontemporer seperti Syaikh Muhammad Ramadhan Al-Buthi. Ulama asal Suriah ini wafat saat mengisi taklim di Masjid Al-Iman, Damaskus Suriah, 21 Maret 2013.
Rekaman-rekaman video taklimnya masih terus menyebar melalui channel youtube hingga saat ini. Meskipun sang ulama sudah tidak ada, tapi ilmunya masih terus bercahaya menyinari generasi muda di berbagai belahan dunia.
Beliau wafat di usia 84 tahun. Wafatnya Syaikh Al-Buthi bukan sekadar dalam suasana taklim. Melainkan syahid karena ledakan bom yang dipasang oleh seseorang di dalam masjid tempat sang ulama mengajar.
Karena ledakan itu, bukan hanya Syaikh Al-Buthi yang syahid. Ada 20 jamaah taklim yang juga ikut meninggal dunia menjadi korban.
**
Dunia ini memang bukan tempat untuk menerima imbalan bagi orang-orang soleh. Sebaliknya, dunia merupakan tempat Allah menguji mereka.
Yang mengalami ujian bukan hanya Ibnu Taimiyah dan Syaikh Al-Buthi. Begitu banyak ulama yang mengalami hal serupa, seperti yang dialami Imam Hanafi, Imam Bukhari, Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Ahmad, dan masih banyak yang lain.
Begitu pun yang pernah dialami para sahabat Nabi radhiyallahu ‘anhum. Seperti Umar bin Khaththab yang syahid karena ditikam saat menjadi imam shalat Subuh, Usman bin Affan yang dibunuh saat membaca Al-Qur’an, dan juga Ali bin Abi Thalib yang dibunuh.
Hikmah sejarah ini mengajarkan kita bahwa dunia bukan tempat bersenang-senangnya orang soleh. Justru inilah arena perjuangan mereka.
Semoga kita tak salah paham dengan kehidupan saat ini. Jangan ‘protes’ Allah karena kehidupan yang selalu sulit. Justru, inilah lahan perjuangan kita untuk dipanen di akhirat esok. [Mh]