DITULIS oleh Edgar Hamas selaku Founder Gen Saladin, bahwa untuk membebaskan Al Aqsha, kamu harus fokus memenangkan bidangmu.
Kau tahu? Jarak waktu antara Theodor Hertzl menulis ide tentang negara Yahudi di Palestina hingga terjadinya deklarasi negara ilegal Israel adalah 52 tahun.
Awalnya, banyak Yahudi yang tidak percaya.
Tak sedikit yang meremehkan dan menganggap ide Hertzl hanya khayalan.
Tapi lihatlah, ia fokus, mengumpulkan orang-orang yang fokus, dan dalam setengah abad: ide negara zionis di buku kecil itu berubah menjadi negara mengerikan yang menghalalkan segala cara.
Ada nasihat, “a focused fool can accomplish more than a distracted genius”, seorang yang fokus meskipun bodoh dapat mencapai lebih banyak daripada seorang jenius yang mudah terdistraksi.
Dan kau lihat kita, umat ini, baru setahun sudah lupa saja.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Terlalu mudah dialihkan, begitu rapuh memelihara ingatan.
Maka, mari aku dan kamu menjadi sebagian kecil dari umat ini yang tetap fokus menyuarakan kebenaran.
Fokus pada bidangmu, dokter sampai influencer. Penjahit sampai reporter. Guru, penulis, pendongeng, pengusaha katering hingga marketer.
Jika kita menganggap bahwa memperjuangkan Al Aqsha harus menjadi ustaz, maka kamu salah.
Justru, generasi Shalahuddin adalah mereka dengan segala potensinya, yang membangun umat dari setiap sektornya.
Fokus menjadi yang terbaik di bidangnya; agar kelak kemenanganmu di masing-masing lini, berkumpul menjadi kemenangan besar satu generasi.
Bahwa untuk Membebaskan Al Aqsha, Kamu Harus Fokus Memenangkan Bidangmu
Baca juga: Kisah Pasukan Salib Telah Sampai di Dekat Baitul Maqdis, Persiapan Menjajah Masjid Al Aqsha
Dalam kesempatan lain Edgar Hamas juga mengatakan bahwa pola sejarang itu berulang.
“Sejarah itu tidak bisa diulang, tapi polanya berulang. Dan sebuah perubahan terjadi secara bertahap, baru kemudian dadakan,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa pola sejarah yang berulang itu terjadi di waktu yang tepat.
“Pola sejarah yang berulang itu terjadi di waktu yang tepat, kita yang siap, dan terakhir yang sangat penting adalah karena taufik Allah Subhanahu wa Ta’ala.”[Sdz]