MENJAGA kesehatan mental dijelaskan oleh Ustaz Cahyadi Takariawan.
Studi yang dilakukan Gary T. Reker dan kawan-kawannya di tahun 1987 menemukan, religiusitas dan kesehatan mental saling terkait.
Keyakinan dan praktik keagamaan memberikan pengikutnya tujuan hidup yang jelas, dan tujuan hidup merupakan prediktor utama kesehatan mental.
Meskipun makna dan tujuan dapat dicari dengan banyak cara, dalam ajaran Islam tersedia jawaban lengkap terhadap pertanyaan-pertanyaan eksistensial yang kita semua temui pada suatu saat dalam hidup.
Selain itu, Al-Qur’an, Sunnah, dan tradisi Islam penuh dengan panduan untuk menanamkan ketahanan spiritual dan psikologis, toleransi terhadap ketidakpastian, dan kebajikan lainnya. Allah telah berfirman:
مَآ أَنزَلْنَا عَلَيْكَ ٱلْقُرْءَانَ لِتَشْقَىٰٓ
“Kami tidak menurunkan Al-Qur’an kepadamu untuk membuat kesusahan” (QS. Thaha: 2).
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Allah menurunkan Al-Qur’an untuk mendatangkan ketenangan, kedamaian, kenyamanan dan kebahagiaan.
Bagi umat muslim, Al-Qur’an adalah pusat pembahasan tentang kesehatan mental.
Demikian pula, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah mengajarkan agar kita mendekat kepada Allah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk mendapatkan kesehatan mental.
Al-Abbas bin ‘Abdul Muthalib meriwayatkan, “Aku berkata:
يَا رسول الله عَلِّمْني شَيْئاً أسْألُهُ الله تَعَالَى، قَالَ : (سَلوا الله العَافِيَةَ
“Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepadaku sesuatu yang bisa aku minta kepada Allah.’ Beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, ‘Mintalah kepada Allah ‘afiyah.”
Bagaimana Menjaga Kesehatan Mental Kita?
Baca juga:
فَمَكَثْتُ أَيَّاماً، ثُمَّ جِئْتُ فَقُلتُ : يَا رسولَ الله عَلِّمْنِي شَيْئاً أسْألُهُ الله تَعَالَى ، قَالَ لي : ( يَا عَبَّاسُ ، يَا عَمَّ رسول اللهِ ، سَلُوا الله العَافِيَةَ في الدُّنيَا والآخِرَةِ
Setelah beberapa hari, aku datang dan berkata, “Wahai Rasulullah, ajarkanlah sesuatu yang aku bisa minta kepada Allah.”
Beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, ‘Wahai ‘Abbas, paman Rasulullah, mintalah kepada Allah ‘afiyah di dunia dan akhirat” (HR. Tirmidzi, hadits hasan sahih).
Dalam dua kali kesempatan pertemuan, Al-‘Abbas meminta petunjuk kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, hal apakah yang sebaiknya ia minta kepada Allah?
Dua kali pula Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengarahkan agar Al-‘Abbas meminta kepada Allah ‘afiyah.
Pada jawaban yang kedua, dengan penambahan dunia dan akhirat.[Sdz]