• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Rabu, 14 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Khazanah

Kedudukan Prasangka dalam Islam

September 13, 2024
in Khazanah, Unggulan
Kedudukan Prasangka dalam Islam

foto:pinterest

73
SHARES
562
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

KEDUDUKAN prasangka dalam Islam dijelaskan oleh Ustaz Farid Nu’man Hasan.

Dari sisi kedudukan dalam syariat, zhan (prasangka atau dugaan) ada tiga:

1. Zhan  yang wajib, yaitu husnuzh zhan kepada Allah dan kaum muslimin. Imam Al ‘Aini menyebutkan:

إِحْسَان الظَّن بِاللَّه عز وَجل وبالمسلمين وَاجِب

Berbaik sangka kepada Allah dan kaum muslimin adalah wajib. (‘Umdatul Qaari, 20/133).

2. Zhan yang haram, yaitu kebalikan dari yang atas.

3. Zhan yang mubah, yaitu jika ada bukti yang meyakinkan, seperti seseorang dijadikan tersangka setelah terkumpulnya bukti-bukti.

Atau, zhan dalam perkara mubah seperti prediksi cuaca yg berdasarkan ilmu, prediksi ekonomi makro, dan semisalnya.

Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Contoh husnuzh zhan kepada Allah:

(أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۖ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّىٰ يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَىٰ نَصْرُ اللَّهِ ۗ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ)

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (QS. Al Baqarah: 214).

Contoh lain:

عَنْ صُهَيْبٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ وَإِنَّ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ وَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَلَيْسَ ذَلِكَ لِأَحَدٍ إلا للمؤمن”

Kedudukan Prasangka dalam Islam

Baca juga: Prasangka Baik akan Membimbing Manusia kepada Amal Shalih

Dari Shuhaib, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Sungguh mengagumkan urusan orang mu’min, sesungguhnya semua permasalahannya baik-baik saja, jika ditimpa yang kesenangan dia bersyukur, jika ditimpa musibah dia bersabar, semuanya baik baginya, dan ini tidak terjadi kecuali bagi orang beriman. (HR. Muslim No. 2999).

Contoh zhan kepada manusia: Dahulu, saat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam sedang i’tikaf sepuluh akhir Ramadhan, Shafiyyah binti Huyay, istrinya mendatanginya untuk membawakan keperluannya.

Ketika Shafiyyah pulang, diantar oleh Nabi melalui pintu Ummu Salamah, di situ ada dua orang Anshar yang melihatnya dengan “pandangan yang tidak biasa,”  lalu mengucapkan salam kepada nabi, setelah nabi menjawab maka Nabi pun menjelaskan:

عَلَى رِسْلِكُمَا، إِنَّمَا هِيَ صَفِيَّةُ بِنْتُ حُيَيٍّ»، فَقَالاَ: سُبْحَانَ اللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَكَبُرَ عَلَيْهِمَا، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ الشَّيْطَانَ يَبْلُغُ مِنَ الإِنْسَانِ مَبْلَغَ الدَّمِ، وَإِنِّي خَشِيتُ أَنْ يَقْذِفَ فِي قُلُوبِكُمَا شَيْئًا»

“Tunggu dulu, ini Shafiyyah binti Huyay.” Mereka berdua menjawab: “Subhanallah wahai Rasulullah.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menegur keras mereka dan berkata: “Sesungguhnya syetan mengalir di aliran darah anak Adam, dan aku khawatir syetan melemparkan sesuatu ke hati kalian berdua.” (HR. Al Bukhari No. 2035).[Sdz]

Tags: Kedudukan Prasangka dalam Islam
Previous Post

Salimah Minta Presiden Cabut PP Penyediaan Alat Kontrasepsi bagi Pelajar dan Remaja

Next Post

MTQ Nasional ke-30 Ajang Munculnya Qori Berprestasi

Next Post
MTQ Nasional ke-30 Ajang Munculnya Qori Berprestasi

MTQ Nasional ke-30 Ajang Munculnya Qori Berprestasi

Jus Pisang, Sawi Hijau dan Nanas Dapat Menurunkan Kolesterol dalam Tubuh

Jus Pisang, Sawi Hijau dan Nanas Dapat Menurunkan Kolesterol dalam Tubuh

Meraih Cintanya Allah (1)

Meraih Cintanya Allah (1)

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga