MEMAHAMI bodoh dan kebodohan. Ditulis oleh Ustadz Muhammad Ferous.
Kebodohan (الجهالة) adalah kondisi dalam jiwa manusia berupa ketidaktahuan terhadap sesuatu secara pasti.
Seseorang tidak dapat memastikan mana yang benar dan yang salah, baik secara rasional maupun faktual.
Mereka juga sulit mengidentifikasi secara tepat mana yang baik dan yang buruk, serta mana yang indah dan yang jelek sehingga tidak mengerti, tidak sadar, bahkan tidak mengetahui konsekuensi dari suatu amal perbuatan.
Bodoh dan kebodohan tidak terlalu masalah dalam arti masih bisa bahkan kadang mudah diatasi.
Yang paling bermasalah adalah berorientasi pada kebodohan, yang dalam bahasa Arab disebut جاهلية jaahiliyyah.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
قال عمر بن الخطاب: “إنما تنقض عرى الإسلام عروة عروة إذا نشأ في الإسلام من لم يعرف الجاهلية”.
Umar bin Khaththab berkata, “Simpul-simpul Islam itu akan terlepas (terurai) seutas demi seutas, ketika muncul di (kalangan umat) Islam yang tak mengenal Jahiliyah.
Ada 4 model jahiliyah yang diungkap Allah dalam Al-Qur`an.
1. Prasangka Jahiliyah
Baca juga: Memberantas Kebodohan Umat
Memahami Bodoh dan Kebodohan (1)
ثُمَّ أَنزَلَ عَلَيۡكُم مِّنۢ بَعۡدِ ٱلۡغَمِّ أَمَنَةٗ نُّعَاسٗا يَغۡشَىٰ طَآئِفَةٗ مِّنكُمۡۖ وَطَآئِفَةٞ قَدۡ أَهَمَّتۡهُمۡ أَنفُسُهُمۡ يَظُنُّونَ بِٱللَّهِ غَيۡرَ ٱلۡحَقِّ ظَنَّ ٱلۡجَٰهِلِيَّةِۖ يَقُولُونَ هَل لَّنَا مِنَ ٱلۡأَمۡرِ مِن شَيۡءٖۗ قُلۡ إِنَّ ٱلۡأَمۡرَ كُلَّهُۥ لِلَّهِۗ يُخۡفُونَ فِيٓ أَنفُسِهِم مَّا لَا يُبۡدُونَ لَكَۖ يَقُولُونَ لَوۡ كَانَ لَنَا مِنَ ٱلۡأَمۡرِ شَيۡءٞ مَّا قُتِلۡنَا هَٰهُنَاۗ قُل لَّوۡ كُنتُمۡ فِي بُيُوتِكُمۡ لَبَرَزَ ٱلَّذِينَ كُتِبَ عَلَيۡهِمُ ٱلۡقَتۡلُ إِلَىٰ مَضَاجِعِهِمۡۖ وَلِيَبۡتَلِيَ ٱللَّهُ مَا فِي صُدُورِكُمۡ وَلِيُمَحِّصَ مَا فِي قُلُوبِكُمۡۚ وَٱللَّهُ عَلِيمُۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ
Kemudian setelah kamu ditimpa kesedihan, Dia menurunkan rasa aman kepada kamu (berupa) kantuk yang meliputi segolongan dari kamu,sedangkan segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri, mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliyah. Mereka berkata, “Adakah sesuatu yang dapat kita perbuat dalam urusan ini?” Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya segala urusan itu di Tangan Allah.” Mereka menyembunyikan dalam hatinya apa yang tidak mereka terangkan kepadamu. Mereka berkata, “Sekiranya ada sesuatu yang dapat kita perbuat dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini.” Katakanlah (Muhammad), “Meskipun kamu ada di rumah kamu, niscaya orang-orang yang telah ditetapkan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh.” Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dada kamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hati kamu. Dan Allah Maha Mengetahui isi hati. (QS. Ali-Imran: 154).[Sdz]