DARAH rendah dan kurang darah memiliki gejala awal yang sama, yaitu pusing, tubuh lemas, dan kulit pucat. Meskipun gejalanya sama, sebenarnya hipotensi dan anemia adalah kondisi yang berbeda.
Kurang darah atau anemia adalah kondisi di mana kadar hemoglobin lebih rendah dari normal, yang mengakibatkan berkurangnya kemampuan untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Baca juga: Memahami Gejala Penyakit Anemia, Ketahui Tanda-tanda dan Cara Mengatasinya
Ketahui, Perbedaan Kurang Darah dan Darah Rendah pada Manusia
Anemia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kekurangan zat besi, defisiensi vitamin B12 atau asam folat, penyakit kronis, atau perdarahan.
Anemia terjadi karena tubuh kekurangan hemoglobin. Anemia terjadi ketika kadar hemoglobin (zat darah merah) dalam tubuh berada di bawah kisaran normal.
Kadar normal hemoglobin setiap orang berbeda-beda, tergantung pada usia dan jenis kelamin. Pada wanita dewasa, kadar normal hemoglobin adalah 12 -16 gram per desiliter, sedangkan pada pria dewasa adalah 13,5 – 18 gram per desiliter.
Darah rendah atau hipotensi adalah kondisi di mana tekanan seseorang berada di bawah batas normal.
Meskipun hipotensi bisa menjadi indikator kesehatan yang baik dalam beberapa kasus, tekanan yang terlalu rendah dapat menyebabkan pusing, kelelahan, dan bahkan pingsan dalam keadaan yang ekstrem.
Penanganan hipotensi bisa berbeda-beda, tergantung pada penyebab. Secara umum, hipotensi bisa ditangani dengan banyak minum air putih, konsumsi makanan sehat dan rutin berolahraga.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Bila diperlukan, pengidap hipotensi harus mengonsumsi obat-obatan tertentu atau mendapatkan tindakan medis.
Penting bagi kita untuk memahami gejala dan penyebab dari kedua kondisi ini agar mendapatkan pengobatan yang tepat dan menghindari komplikasi yang lebih serius. [Din]