Ibadah haji tidak lama lagi akan berlangsung. Pemerintah telah membicarakan keberangkatan para pelaksana ibadah haji akhir-akhir ini. Maka dari itu, bagi kamu yang hendak pergi berhaji sudah sepatutnya memahami adab melaksanakan ibadah haji agar dapat meraih ibadah haji yang mabrur. Berikut ini diringkas dari buku Tazkiyatun Nafs karya Said Hawwa:
1. Uang yang halal
Uang yang dipakai untuk ibadah haji hendaklah berasal dari jerih payah yang hal, atau pemberian yang halal. Sehingga saat haji kita bisa tenang dan mampu memusatkan perhatian kepada Allah.
Baca Juga: Ibadah Haji Pasca Pandemi
Lima Adab Melaksanakan Ibadah Haji
2. Memperbanyak perbekalan untuk berbagi
Membawa bekal untuk berbagi menjadi salah satu adab berhaji. Dengan demikian, kita akan menciptakan iklim haji yang ramah dan bersahabat. Berinfak secara adil dan tidak pelit bukanlah suatu pemborosan.
Mengelurkan infak satu dirham di jalan Allah dapat dilipatgandakan pahalanya menjadi 700 dirham.
Ibnu Umar pernah berkata: “Termasuk kedermawanan seseorang ialah kebaikan bekalnya dalam perjalanan.”
3. Menjaga lisan dari perkataan buruk
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Haji yang mabrur tidak punya balasan kecuali surga.” Dikatakan kepadanya, “Wahai Rasulullah, apa kemabruran haji itu?” Nabi menjawab, “perkataan yang baik dan memberikan makanan.”
Beberapa istilah terkait perkataan buruk yang harus dihindari saat haji. Meskipun ini juga tidak boleh dilakukan selain haji, yaitu: rafats, fusuq, dan jidal.
Rafats ialah merayu wanita, bercumbu, berbicara seputar dorongan seksual yang dilarang saat prosesi ibadah haji.
Fusuq adalah sebutan bagi setiap pelanggaran akan ketaatan kepada Allah. Sedangkan jidal adalah berlebih-lebihan dalam bertengkar dan perbantahan sehingga dapat menimbulkan antipati dan mengacaukan perhatian.
Semua ini bertentangan dengan perintah Rasulullah dalam hadis di atas untuk berkata yang baik. Dengan mengeluarkan kata-kata yang buruk dapat mencegah kita dari kemabruran haji.
4. Menyembelih kurban untuk mendekatkan diri kepada Allah
Mendekatkan diri kepada Allah bisa dilakukan dengan cara menyembelih kurban meskipun bukan suatu kewajiban. Selain itu, usahakanlah agar bintang kurbannya berharga mahal serta bagus,
Saat membeli hewan kurban hendaklah tidak menawarnya, sebagaimana dicontohkan oleh para sahabat serta tabi’in.
Mereka biasa mempermahal tiga hal dan tidak melakukan tawar menawar dalam ketiganya, yaitu: binatang hadyu, binatang kurban, dan budak. Karena yang paling utama dari ketiga hal itu adalah yang paling mahal harganya dan yang paling berharga di sisi pemiliknya.
Yang menjadi tujuan utama dari kurban bukanlah dagingnya, melainkan penyucian diri dari sifat kikir dan menghiasai jiwa dengan keindahan pengagungan kepada Allah.
5. Tidak berat hati dalam mengeluarkan biaya
Seseorang hendaklah merasa senang dan ridha ketika mengeluarkan semua biaya baik infak maupun pembelian binatang kurban, juga kerugian dan musibah yang mungkin menimpa harta atau badannya.
Kesulitan saat ibadah haji senilai dengan kesulitan yang di hadapi di jalan jihad, dimana setiap penderitaan dan kerugian yang dialaminya mendapat pahala. Tidak ada sesuatupun yang hilang sia-sia di sisi Allah.
Itulah lima adab yang harus kamu perhatikan saat melaksanakan ibadah haji. Semoga bermanfaat. [Ln]