PENYAKIT anemia adalah kondisi medis yang terjadi ketika kadar hemoglobin dalam darah lebih rendah dari normal, menyebabkan tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat.
Sel darah merah memiliki fungsi penting dalam mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Anemia bisa terjadi sementara atau dalam jangka panjang dengan tingkat keparahan ringan sampai berat.
Ketika seseorang mengalami anemia, tubuhnya mungkin tidak mendapatkan oksigen yang cukup, yang dapat menyebabkan berbagai gejala yang mengganggu kualitas hidup.
Baca juga: Enam Rutinitas Pagi yang Baik untuk Kesehatan
Memahami Gejala Penyakit Anemia, Ketahui Tanda-tanda dan Cara Mengatasinya
Tanda-tanda gejala anemia:
Kelelahan dan Kekurangan Energi
Salah satu tanda paling umum dari anemia adalah kelelahan yang berlebihan dan perasaan lemah yang terus-menerus, bahkan setelah beristirahat yang cukup.
Pucat pada Kulit dan Mata
Kekurangan sel darah merah dapat menyebabkan kulit, bibir dan kuku menjadi pucat atau berwarna kekuningan.
Pusing Kepala
Kurangnya oksigen yang mencukupi ke otak dapat menyebabkan pusing kepala, dan kesulitan berkonsentrasi.
Tekanan Darah Rendah
Anemia dapat menyebabkan tekanan darah menjadi rendah yang bisa menyebabkan pusing saat berdiri atau bergerak secara tiba-tiba.
Sesak Napas dan Detak Jantung Cepat
Kekurangan oksigen dalam darah dapat menyebabkan sesak napas dan detak jantung yang tidak stabil atau cepat.
Cara mengatasi anemia:
Metode pengobatan anemia tergantung pada jenis anemia yang diderita pasien. Perlu diketahui, pengobatan bagi satu jenis anemia bisa berbahaya bagi anemia jenis yang lain. Oleh karena itu, dokter tidak akan memulai pengobatan sebelum mengetahui penyebabnya dengan pasti.
Beberapa contoh pengobatan anemia atau obat kurang darah berdasarkan jenisnya adalah:
Anemia hemolitik
Pengobatannya dengan menghentikan konsumsi obat yang memicu anemia hemolitik, mengobati infeksi, mengonsumsi obat-obatan imunosupresan, atau pengangkatan limpa.
Anemia akibat penyakit kronis
Kondisi ini diatasi dengan mengobati penyakit yang mendasarinya. Pada kondisi tertentu, diperlukan transfusi darah dan suntik hormon eritropoietin untuk meningkatkan produksi sel darah merah.
Anemia sel sabit
Kondisi ini ditangani dengan suplemen zat besi dan asam folat, cangkok sumsum tulang, dan pemberian kemoterapi, seperti hydroxyurea. Dalam kondisi tertentu, dokter akan memberikan obat pereda nyeri dan antibiotik.
Thalassemia
Dalam menangani thalassemia, dokter dapat melakukan transfusi darah, pemberian suplemen asam folat, pengangkatan limpa, dan cangkok sumsum tulang.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Anemia akibat kekurangan zat besi
Kondisi ini diatasi dengan mengonsumsi makanan dan suplemen zat besi. Pada kasus yang parah, diperlukan transfusi darah.
Anemia pada masa kehamilan
Kondisi ini ditangani dengan pemberian suplemen zat besi, asam folat, dan vitamin B12, yang dosisnya ditentukan oleh dokter.
Anemia akibat perdarahan
Kondisi ini diobati dengan menghentikan perdarahan. Bila diperlukan, dokter juga akan memberikan suplemen zat besi atau transfusi darah.
Anemia aplastik
Pengobatannya adalah dengan transfusi darah untuk meningkatkan jumlah sel darah merah, atau transplantasi (cangkok) sumsum tulang bila sumsum tulang pasien tidak bisa lagi menghasilkan sel darah merah yang sehat.
Memahami gejala anemia dan cara mengatasinya adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan dan kualitas hidup yang optimal.
Dengan perawatan dan pengobatan yang tepat, seseorang dengan anemia dapat memperbaiki kondisinya dan kembali menjalani hidup dengan penuh energi dan semangat. [Din]