SUAMI itu harus pencemburu. Dari Ammar bin Yasir, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Tiga golongan yang tidak akan masuk surga selamanya yaitu orang yang acuh tak acuh, perempuan yang menyerupai laki-laki dan peminum khamar.” Lalu para sahabat bertanya, Ya Rasulullah, tentang peminum khamar, sesungguhnya kami telah mengerti tetapi siapakah orang yang acuh tak acuh itu?”
Sabdanya, “Yaitu suami yang tidak peduli kepada siapa yang masuk ke dalam rumah istrinya.”Kemudian kami bertanya, “Bagaimanakah perempuan yang menyerupai laki-laki itu?” Sabdanya, “Yaitu perempuan yang berbuat seperti perbuatan laki-laki.” (HR. Thabrani)
Baca Juga: Taat pada Suami, Salah Satu Ciri Wanita yang Baik
Suami itu Harus Pencemburu
Suami yang menjaga istrinya, memeliharanya dari segala sesuatu yang menodai kehormatannya, menjaga harga dirinya, mengutamakan kemuliaannya, menjauhkannya dari pembicaraan yang tidak baik, semua itu merupakan tanda dari sifat suami pencemburu yang disenangi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Sa’ad bin Ubadah berkata, “Bila aku melihat seorang laki-laki bersama istriku, niscaya akan aku pukul dengan pedang tapi tak sampai berdarah.”
Lalu Rasulullah bersabda, “Apakah kamu sekalian heran akan kecemburuan Sa’ad? Sesungguhnya aku lebih cemburu daripadanya. Dan allah lebih cemburu daripada aku. Dan karena kecemburuan Allah-lah maka Dia mengharamkan perbuatan keji baik terang-terangan maupun tersembunyi.”
Al Mundzir berkata karena suami harus merasa cemburu terhadap istrinya maka ia dituntut agar adil di dalam bercemburu ini yaitu jangan sampai mempunyai prasangka buruk yang berlebihan terhadap istri.
Janganlah lengah terhadap gerak-gerik dan tingkah lakunya serta janganlah tidak peduli terhadap segala kekurangannya. Karena hal-hal demikian dapat merusak ikatan suami-istri dan memutuskan hubungan yang oleh Allah diperintahkan untuk disambung.
Ali bin Abi Thalib berkata, “Janganlah kamu berlebih-lebihan dalam cemburu kepada istrimu nanti dia akan tertuduh yang tidak baik.”
[Cms]